Kamis, 09 Agustus 2012

Jurnalnya Sarah-2






Tanggal 2 Bulan Maret ini Sarah menginjak usia 2 bulan.
Dengan bobot 6kg dan tinggi 61cm, Aku sudah lumayan pegel kalau menggendongnya terlalu lama dan sering. Tapi yah namanya momong anak sendiri. Tingkahnya sudah banyak sekali mulai dari senyum kalau diajak ngobrol, tengak-tengok,tidur miring,angkat kaki mau tengkurep,tengkurep tapi blum kuat angkat kepalanya sendiri sampai teriak-teriak dan belajar bicara menyebut namanya sendiri. Subhanallah senang rasanya melihatnya berkembang dari hari ke hari. Ada-ada saja ulahnya yang membuatku gemas.

Waktu usia Sarah satu bulan kemarin, Ia sempat mengalami kemerahan di pipi akibat terkena ASI. Oiya InsyaAllah aku memberikan Sarah ASI ekslusif 6 bulan pertama dan sampai umurnya dua tahun dengan MPASI. Say No to Sufor!!.

Salep merk Apolar dari resep Dokter sudah kuoleskan. Hanya butuh beberapa kali saja sudah berkurang kemerahannya. Namun setelah itu pipi Sarah menjadi sangat kering. Untung saja itu tidak bertahan lama. Walau sekarang masih ada sedikit merah-merahnya, sudah tak kuoleskan lagi salep nya.

Masalah bakteri Sakazaki yang ditemukan di beberapa merk Susu Formula sempat menggelitikku. Bagaimana tidak, semua Ibu-Ibu heboh mencari merk susu apa yang aman dikonsumsi. Padahal menurutku sudah ada pemberian Allah yang murni bebas bakteri,murah,mudah dan lengkap nutrisi bagi anak tercinta.

ASI.formula lengkap yang sudah diciptakan Allah untuk semua kaum hawa. Yang diberikan cuma-cuma untuk si buah hati.Selain manfaat kesehatan yakni menjaga kekebalan tubuh anak dari penyakit yang sudah diakui oleh semua Dokter diberbagai belahan dunia, ASI juga mampu mengendalikan berat badan anak. Menghindari anak dari kelebihan berat badan dan juga masalah pencernaan. Menyusui juga memiliki efek positif bagi psikologis antara Ibu dan anak. Terjadinya bonding, atau kedekatan emosional antara Ibu dan anak.

Dari sebagian besar Ibu -Ibu di perkotaan, sudah mulai enggan menyusui, dan lebih mengandalkan Sufor. Alasannya lebih praktis atau ada juga dari mereka dengan alih-alih ASI nya tidak dapat memenuhi kebutuhan anaknya yang selalu rewel karena masih haus. Menurut pendapat dari Dokter dan beberapa artikel medis yang saya baca. Banyaknya ASI akan berbanding lurus dengan kebutuhan si anak. Artinya semakin sering anak diberikan ASI, jumlah ASI juga akan meningkat. Sangat fleksibel bukan? Dengan tidak lupa para Ibu hendaknya terus menjaga pola makan asupan yang bergizi. Selain itu, perlunya menanamkan dipikiran para Ibu bahwa "Saya harus bisa dan mampu memberikan ASI Ekslusif untuk anak saya tercinta!!"
Dengan kekuatan doa dan keyakinan InsyaAllah dapat memacu keberhasilan pemberian ASI ekslusif kepada anak.

Cukup untuk pembahasan mengenai ASI ekslusif nya, aku lanjutkan ke cerita Sarah.

Satu bulan yang lalu,hampir tiap malam aku begadang. Karena jam tidur Sarah yang masih terbalik. Siang jadi malam,pun malam jadi siang. Saat rasa kantuk menderaku, Ia malah asik minta ditemani bermain dan bercanda. Anemia sempat menghampiriku, Kurang darah akibat kurangnya istirahat. Untuk menyiasatinya minum vitamin penambah darah,makan cukup,dan tidur mengikuti jam tidur Sarah.

Oiya, bobot Sarah sewaktu lahir sudah berukuran jumbo. Alhasil sekarang popok kainnya sudah kekecilan semua. Kupakaikan Disposal Diaper merk MamiPoko. Lumayan lah Ia cocok dan tak ada lagi yang namanya begadang. Sarah terbangun dua kali. Jam 2 dan jam 4 pagi menjelang Subuh. Hanya bangun bila haus mendera. Alhamdulillah tidak ada ruam,iritasi atau alergi dikulit Sarah.

Ternyata biaya pengeluaran untuk membeli Diapers sangat besar. Kalau ditotal tiap bulan,Wow angkanya lumayan besar. Dengan angka yang sudah besar dikeluarkan cuma untuk menjadi sampah yang terurai baru lebih dari 50tahun yang akan datang. Fakta yang mencengangkan bukan? Dan sebagai seorang muslim, aku agak kerepotan bila terus memaksa Sarah memakai popok kain, karena aku harus gonta-ganti baju kalau terkena pipis Sarah bila hendak sholat. Hmmm.. Butuh siasat jitu untuk mengatasinya. Setelah sibuk baca ini itu,tanya teman-teman yang sudah lebih dulu punya anak. Karena darah rimbawan masih mengalir di diri Mamanya Sarah ini. Aku putuskan untuk beralih ke Clodi.

Clodi singkatan dari Cloth Diaper atau nama lain dari popok kain modern. Yang bisa dipakai berulang kali dan dapat dicuci. Mulai dari ukuran bayi baru lahir sampai anak umur tiga tahun. Dari berat anak 3kg sampai 13kg malah ada yang sampai 18kg. Tergantung merk clodi sendiri. Dengan memakai bahan kain khusus yang lembutnya ajaib di pantat bayi dengan kualitas daya serap lebih bagus dari diapers disposal (sekali pakai). Bayi merasa nyaman dan bebas dari ruam atau alergi. Selain itu, itung-itung kita bisa memelihara lingkungan. Yup alasan Go Green itu juga menjadi prioritas.

Menjadi seorang Ibu baru memang aku butuh banyak belajar. Membaca, mencari, mendengarkan. Trial and error itu mah biasa. 'Gak ada noda ya gak belajar'.

Kesehatan si buah hati itu yang terpenting. Menjadi cermat,cerdas dan hemat perlu dilakukan dalam setiap langkah yang kita ambil untuk perkembangan anak.




Nanti dilanjut lagi ke jurnal Sarah yang ketiga.
kalo gak kumat males nulisnya.hehe. ;p

***

Balikpapan, 2 Maret 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar