Sabtu, 22 November 2014

Cookdate Challenge Sunco


Berawal dari pertemanan di tanah Borneo kami dipertemukan. Balikpapan menjadi tempat tinggal kami bertiga.

Sebuah komunitas bernamakan Dapur Sehat Bunda kami bertemu. Komunitas di dunia maya, yang memiliki visi dan misi memasak makanan sehat untuk keluarga tercinta di rumah.

Ridha, Yuyun dan Titi. Itulah nama kami bertiga. Sebelumnya memang saya berteman baik dengan mbak Titi. Beliau teman yang sangat menyenangkan dan selalu support apa yang saya lakukan. Sedangkan mbak Yuyun, saya mengenalnya lewat komunitas ASI saat kopdar perdana setahun yang lalu. Kami semua adalah ibu rumah tangga dengan memiliki kesibukan masing- masing. Mbak Yuyun dan mbak Titi selain seorang IRT, mereka juga membuka usaha kue rumahan. Dari tangannya lah berkembang ide- ide kreatif makanan yang lezat dan juga berbuah menjadi usaha rumahan.

Tantangan "Cookdate challenge" dari Sunco. Tema olahan nya yakni makanan yang berbahan dasar ubi atau ikan. Pada cookdate ini, akhirnya berhasil mempertemukan kami kembali. Setelah lama tak berjumpa, tenggelam dengan kesibukan masing- masing.

Memasak dilakukan di rumah saya, keseruan memasak bersama sangat terasa. Selain sibuk di dapur, saya yang masih memiliki bayi dan balita tentu saja sibuk membagi waktu antara anak- anak dan memasak. Belum lagi, kehebohan dua bocah Sarah dan Akhtar yang sibuk memporak-porandakan rumah. Sementara Yusuf yang asik ngelendotin emaknya ini. Dan ada insiden lucu juga saat sedamg heboh memasak, gas saya mendadak habis. Tukangnya pun tadinya urung mengantar ke rumah, tapi karena saya nodong untuk alasan yang penting. Akhirnya gas pun berhasil diantar sampai ke rumah.


Kami putuskan untuk membuat onde- onde. Yep, siapa yang tak suka onde- onde? jajanan ini selalu dicari dan disukai setiap umur. Baik anak-anak maupun dewasa. Dengan isian yang  spesial dan bergizi tentunya. Campuran ubi dan kacang hijau. Ubi tentu saja bahan pangan yang mudah, murah dan selalu dijumpai di tukang sayur. Ubi memiliki kandungan serat yang tinggi yang baik untuk pencernaan tubuh. Kacang hijau pun tak kalah gizinya. Paduan rasa manisnya ubi dan kacang hijau tentu saja menambah tekstur nya yang legit, berpadu dengan kulit yang renyah dan gurih. Wijen, juga memiliki kandungan gizi yang tak kalah baiknya bagi kesehatan tubuh.




Eiiit, makan gorengan gak takut kolesterol tuuh? Ini sih gorengan sehat a la Sunco yaaah. Menggoreng menggunakan Sunco, lebih cepat matang merata dan tidak perlu takut warna minyak cepat menghitam. Dibandingkan dengan minyak goreng sawit yang lain, Sunco tidak mudah beku. Ini membuktikan bahwa Sunco adalah minyak goreng dengan kandungan asam lemak jenuh terendah sehingga meminimalkan peningkatan kolesterol (LDL Kolesterol).
Alhamdulillah lebih aman dan tenang sekarang bikin gorengan sehat di rumah.

Resep yang kedua adalah pangsit bunga. Kulit pangsit berbentuk bunga yang sedang mekar. Isiannya tentu saja olahan ikan dan ubi. Ikan yang kami pilih adalah jenis ikan tenggiri. Hmmm.. ini mah favoriiit nya semua orang. Rasa dan gurihnya sangat khas sekali. Dipadu dengan ubi yang manis, menambah cihuuy rasa pangsit ini. Highly recommended lah! Sarah aja sampe gak sabar nungguin pangsit ini mateng.








Resep terakhir yang kami buat adalah, Roll cake Bingu. Bolu gulung Ubi lah ya nama kerennya. Tsaaaah* Ni foto yang aslinya yang batch pertama gak sempet keposting. Karena berhubung si sinyal entah lagi ngadattt. Next time yah. 


Batch kedua 


Bukan soal menang atau kalah, ataupun soal kompetisi. Tapi dengan adanya cookdate ini, saya jadi lebih banyak belajar. Banyak tips dan trik yang diberikan dari kedua master memasak itu.Saling berbagi dan semoga bermanfaat satu sama lainnya. Wuiiih senang dan hepi rasanya. Sepertinya perlu diagendakan niih memasak bersama lagi. Hehe. ^^

Setelah selesai semuanya, saya memandangi rumah saya yang kacau balau di setiap sudut ruangan. Mulai dari halaman depan, teras, ruang tamu sampai ke dapur. Ckckck… Elap keringeeet* Hahaha.

Belum lagi, mendadak saya panen toge di keesokan harinya. Sarah dan Akhtar ternyata sibuk menanam kacang hijau di halaman depan. Toweeewwww! Tepok jidat bener deh.




Oiya, akhir kata. Temukan resep kami di resepsehat.com yah. Banyak resep menarik lainnya disana loh. 



Jumat, 21 November 2014

Donat Ubi



Ubi, termasuk bahan yang selalu ada di rumah selain kentang, singkong dan pisang.
Karena bahan pangan ini selalu gak pernah mati gaya mau dimacem- macemin. Mau diapa- apain, selalu enak dan bergizi tentunya.

kali ini saya bikin donat. Yep, karena lagi kepengen aja. Stok cemilan di rumah hampir tiap hari selalu ada. Yah, karena tuntutan dari saya sendiri. Jadi ya kudu siapin tenaga dan waktu buat bikin ini itu untuk anak- anak. Rumah saya yang nyariiis tak pernah tersentuh jajanan, mungkin membuat saya jadi lebih mandiri untuk terus berkreasi di dapur. Yaiyalaaah rumahnya di atas gunung getoooh. Naiknya aja mungkin abang-abangnya udah gempor duluan. hihi. Jadi ya harus disyukuri sajalah.




Resepnya bisa dilihat dari resep saya sendiri waktu bikin donat kentang. Hanya takarannya saya modifikasi menyesuaikan bahan. 

bahan: 
250 gram tepung terigu
60 gr gula pasir
2 kuning telur
160 gr pure ubi ( dari ubi yang sudah dihaluskan )
5 gr ragi instant
2 sdm susu bubuk 
Salted butter 50 gr lelehkan
1 sdt garam 
gula bubuk/halus
minyak goreng



Cara membuat :

1. Cuci ubi, kukus hingga empuk dan matang, angkat. Kupas kulitnya selagi panas, lalu segera lumatkan menggunakan pelumat kentang (pakai garpu juga bisa). Sisihkan hingga dingin.
2. Kocok gula dan telur hingga mengembang dan kental, masukkan tepung terigu, kentang lumat, ragi instan dan susu bubuk, aduk rata. Masukkan butter leleh, uleni hingga adonan kalis (tidak melekat di tangan). Diamkan adonan +/-45 menit supaya mengembang.
3. Kempiskan adonan dengan cara ditinju, lalu gilas setelah 1 cm. Cetak adonan dengan cetakan donat dan diamkan lagi selama 15 menit.
4. Panaskan minyak goreng yang banyak dalam wajan di atas api sedang. Masukkan bulatan adonan satu per satu. Siram-siramkan minyak di atas bulatan adonan hingga mengembang dan matang, angkat, tiriskan.
5. Taruh donat di atas rak kawat, nampan atau wadah datar, taburi atasnya dengan gula bubuk, dan topping lainnya. Sajikan. 

Karena saya bikin pake breadmaker saat menguleni. Jadi campur adonan. step nya : telur, terigu, gula, garam, ragi di sudut yang berlainan. Lalu setting mode dough selama 1:30. Setelah mengembang, baru cetak menggunakan cetakan donat. 

Beress!!



Kepengenan yang konyol adalah, dusting si donat ini. Yeaaay Done!! haha. walaupun hasilnya awur- awuuur seperti biasa gak karuan bentuknya. 



Sumber : http://ridhainnatika.blogspot.com/2012/09/donat-kentang.html

Rabu, 19 November 2014

Mac Pumpkin Schottel





Ini untuk sarapan Sarah dan Yusuf.
Puree labu kuning sengaja saya sisakan hasil dari bikin pumpkin soup. 
Dicampur dengan macaroni dan dipanggang seperti bikin schottel. 
Rasanya, hmmmm yammi. Ada rasa manis dan gurih. Saya tambahkan juga daging ayam cincang. 

Sorenya dibawa untuk snack ngaji anak- anak. Eh, ternyata Aqila dan Rusy ikutan icip- icip dan doyan juga. Hihi. Seneng deh kalo anak- anak pada suka. Alhamdulillah. 




Cheese Choco Brownies

Dear, my dearest blog

Olala, kangeen berat cuap- cuap disini ternyata. 
Banyak hal yang terlewat, yang pingiiin banget saya share disini. 

Mulai dari my wed anniv tanggal 1 Nov kemarin. Trus dilanjutkan milad saya di bulan yang sama. Hebriing banget balesin ucapan yang masuk. sebenernya saya mau nya ngumpet seperti tahun- tahun sebelumnya. Gak mau balesin. Tapi, ya namanya doa, harus diaminkan kan ya. 

Sediiih sih, secara umur di dunia saya sudah berkurang. Tapi kelakuan masih gini- gini ajah deh. 
hmmm.. gak enak lah bahas umur dimariih. mlipir ke makanan aja yuuuks. 
Oiya, untuk merayakan wed anniv saya gak bikin apa-apa. Nothing special. tapi saya sempet meleleh. karena ada yang bawa surprised gift gituuuuh. Naro kembang di lemari pakaian saya coba. Haduuuh, untung gak saya buang. Kirain aja sajen gituuuh. wkwkwk. 

Emang, romantis nya gak berubaaah dari dulu. Ingett banget, waktu masih LDR,  Balikpapan- Samarinda. Suami saya bela-belain ke Samarinda, buat nemuin saya yang milad saat itu. Malem- malem udah mau tiduuur padahal. mendadak di sms. Suruh ambil kado di warung nasgor langganan. Idihh, maelsss banget saya. Udah malem juga. Tapi gegara yang sms maksa poool. Jadilah saya kesana sendirian. Dan taraaaa... ada suami saya lagi asiik nyeruput es campuur dan bawa bunga mawar. Dan plus plus hadiah lainnya. Hadeeeh, kebat- kebit rasane hati ini. uwoooh bangeeet. Bahagia dan cukup bikin saya bengong. 


Setiap wed anniv, kami tuh ada momment. Foto di studio. Idiiih sebenernya sih gak mau, tapi karena demi memenuhi kenarsisan suami saya. Maka, baiiiklah. 

Fotonya kapan- kapan lah ya di share nya. Ini kutipan doa untuk kebahagiaan dan kelanggengan rumah tangga.  Next time saya bahas mengenai ini yah. Soalnya lagi males euy ngetik panjang. Ni dari tadi juga udah panjaaaang keleeuuus. hihi. 

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." [QS. At-Tahriim: 6) 



Okay, jadi ini ceritanya adalah si brownies yang menggabungkan dua karakter kami yang sungguh sangat berdedaaaah. Saya penyuka keju, suami saya penyuka coklat. Susah ya, menggabungkan keduanya. dan brownies ini menjadi solusinya. Highly recommended lah pokoknya. Buat penyuka keju kayak saya. Berasa nendang banget ini kejunya, tapi gak bikin eneg. Makasih mbak nina buat contekan resepnya. 





Bahan :
85 gr butter, potong dadu kecil
115 gr coklat masak pekat (DCC)
50 gr gula pasir, blender hingga halus
2 buah telur ukuran besar
70 gr tepung terigu
5 gr coklat bubuk
20 gr susu bubuk milo coklat
1 sdt vanilla ( gak pake, kelupaan)
Chocochips ( untuk taburan diatas )

adonan cheese : 
250 gr cream cheese, suhu ruang
4 sdm gula pasir halus
1 kuning telur

Cara Membuat :
1. Panaskan oven 180'C. Siapkan loyang 18x18x4 cm atau 20x20x4 cm, oles margarin dan alasi kertas roti hingga ke sisi-sisinya. Sisihkan.
2. Lelehkan butter dan DCC dengan menggunakan api kecil, aduk perlahan hingga leleh seluruhnya. Angkat dari api.
3. Masukkan gula dan telur. Kocok dengan mixer speed rendah ( saya hanya menggunakan wishekr saja). 
4. Campur dan ayak tepung terigu, susu bubuk dan coklat bubuk, kemudian masukkan ke dalam adonan.  Aduk rata.
5. Tuang adonan ke dalam loyang. Sisihkan.
6. Dalam suatu wadah, campur dan kocok cream cheese, gula dan kuning telur hingga lembut.
7. Sendokkan adonan cream cheese di atas adonan brownies. Buat motif marble bila suka (pakai sumpit atau garpu ya).
8. Panggang selama kurang lebih 20- 25 menit hingga matang. Di resep selama 30-40 menit. Tapi untuk mendapatkan tesktur yang fudgy saya hanya sekitar 25 menit saja. Ketika masih panas, adonan cream cheese akan terasa basah, nanti akan set setelah dingin.
9. Setelah dingin, potong-potong dan siap dihidangkan.


Sumber : http://catatan-nina.blogspot.com/2014/09/cheese-cake-brownies.html