Kamis, 19 September 2013

Tahu Fantasi


Tahu Fantasi

Entah siapa yang menemukan dan menamakan pangananyang satu ini. Saya seringkali mengamati Sarah suka sekali makan tahu isi, cuman dipilihin isinya aja. Trus pernah kepada Bu Dewi Browniesku saya membeli kue nampan, yang didalamnya ada tahu fantasi ini juga. Dan benar dugaan saya, Sarah nyomotnya sampe berkali-kali. Kayak lupa daratan. Hihi. Ooooh, ternyata tahu ini memang tekstur kulitnya lumayan lunak tidak seperti tahu isi pada umumnya menggunakan tahu yang sudah digoreng kering. Berbeda dengan tahu fantasi. 

Tekstur nya lebih lembut, dalem nya banyak isiannya. Wow ! rame rasanya. Mungkin karena ini juga diberi nama tahu fantasi.

Saya sisipkan manfaat gizi dari tahu yaah. Sebagai hasil olahan kacang kedelai, tahu merupakan makanan andalan untuk perbaikan gizi karena tahu mempunyai mutu protein nabati terbaik karena mempunyai komposisi asam amino paling lengkap dan diyakini memiliki daya cerna yang tinggi (sebesar 85% -98%). Kandungan gizi dalam tahu, memang masih kalah dibandingkan lauk pauk hewani, seperti telur, daging dan ikan. Namun, dengan harga yang lebih murah, masyarakat cenderung lebih memilih mengkonsumsi tahu sebagai bahan makanan pengganti protein hewani untuk memenuhi kebutuhan gizi.
Pada tahu terdapat berbagai macam kandungan gizi, seperti protein, lemak, karbohidrat, kalori dan mineral, fosfor, vitamin B-kompleks seperti thiamin, riboflavin,  vitamin E, vitamin B12, kalium dan kalsium (yang bermanfaat mendukung terbentuknya kerangka tulang). Dan paling penting, dengan kandungan sekitar 80% asam lemak tak jenuh tahu tidak banyak mengandung kolesterol, sehingga sangat aman bagi kesehatan jantung. Bahkan karena kandungan hidrat arang dan kalorinya yang rendah, tahu merupakan salah satu menu diet rendah kalori.
Di balik kelezatannya, tahu menyimpan khasiat medis tersendiri. Sebuah studi oleh tim medis dari Kanada membuktikan bahwa tahu dapat menurunkan kolesterol jahat dalam tubuh. Studi yang dipublikasikan diAmerican Journal of Clinical Nutrition dilakukan pada 55 orang lelaki dan perempuan usia setengah baya yang mengidap kolesterol tinggi.
Setelah mengikuti diet sehat, partisan tersebut diikutkan pada pola makan beragam, mulai dari kacang almond, tahu, sayuran mentah, dan jenis makanan kedelai lain. Setelah setahun, kolesterol mereka diukur. Hasilnya, mereka yang mengonsumsi tahu mengalami penurunan kolesterol lebih besar dibanding kelompok pengonsumsi makanan lain. Penurunan ini dapat mencapai 10-20 persen.
Selain menurunkan kolesterol, tahu juga terbukti dapat mencegah kanker payudara. Mereka yang mengonsumsi tahu 25 persen lebih banyak mengalami peningkatan pembentukan estrogen dibanding yang tidak. Tekanan darah mereka juga lebih rendah ketimbang kelompok yang tidak mengonsumsi tahu.
Rahasia khasiat tahu ternyata ada pada kandungan isoflavon yang mengandung hormon estrogen. Selain mencegah kanker payudara, isoflavon juga memperlambat proses penuaan pada perempuan. Isoflavon bukan hanya terkandung dalam tahu melainkan juga pada semua makanan berbahan dasar kedelai seperti tempe, susu kedelai, kecap, dan sejenisnya. (dari berbagai sumber).

Setelah saya googling resep tahu ini, saya menemukan beberapa resep yang saya pikir menarik untuk di obrak-abrik versi saya. Haha. Maksut saya iar cocok di lidah dan selera Sarah gituuuh. Eh ternyata, di kumpulan emak-emak yang doyan masakin sehat untuk anak-anaknya di sebuah komunitas Balikapan udah pernah di share resep tahu ini juga. Beuugh kondang nian ni tahu, makin penasaran buat bikin sendiri lah saya.

Wokke cekiidot resep yang udah saya modifikasi habis-habisan

Bahan :
- 6 buah Tahu putih/kuning saya lebih suka yang jenis tahu sumedang karena teksturnya lebih padat
- 1 butir telur
- 1 buah wortel serut halur
- 1 tangkai daun bawang iris halus
- 1/2 bawang bombay
- 4 siung bawang putih, iris tipis, goreng 
- 4 siung bawang merah, iris tipis dan goreng
- Daging cincang
- Separuh/ segenggam bihun jagung rendam dengan air panas, tiriskan dan potong-potong
- 2 butir telur ambil bagian putihnya saja untuk pelapis terakhir
- Tepung terigu untuk baluran
- Taoge ambil segenggam cuci remas-remas menjadi kpotongan kecil-kecil
- garam
- merica

Cara :
1. Haluskan : bawang merah, bawang putih, garam dan merica.
2. Tumis bawang bombay dan daging cincang
3. Remas-remas tahu sampai halus, lalu masukkan bumbu halus, daging cincang dan sayuran.
4. Masukkan telur yang sudah di kocok lepas lalu terakhir masukkan bihun
5. Siapkan loyang dua brownies ukuran 20x10x4cm lalu alasi dengan lembaran alufoil
6. Panaskan kukusan dengan api sedang
7. Masukkan adonan ke loyang lalu ratakan dan tekan-tekan. Masukkan loyang ke dandang selama kurleb 15 menit sampai matang
8. Keluarkan loyang, dinginkan dan masukkan ke freezer sampai bisa dipotong.
9. Potong-potong tahu. kalau potongan besar bisa 10 potong untuk satu loyangm kalo mau lebih banyak potong kecil-kecil bisa sampai 12-14 potong, potong sesuai selera.
10. Gulingkan tahu ke tepung terigu
11. Lalu celupkan ke dalam putih telur, sesaat sebelum digoreng
12. Digoreng dengan tidak memakai terlalu banyak minyak, bolak-balik sampai merata matangnya.
13. Angkat dan sajikan selagi hangat.


Hasilnya crunchy di luar, moist didalam. Karena banyaknya isian jadi tahu ini bener-bener rameeee rasanya. Semuanya bisa dimakan Sarah. Jadi gak ada deh cerita dimakan isinya aja, trus kulitnya dikasih ke mamah kalo lagi makan tahu isi biasa. 

Oiya mau cerita dikit tentang si cabe hijau nan imut ituh. Ceritanya cabe yang ada di foto ini adalah hasil panen perdana cabe yang ditanam sama suami tercinta. Padahal kami tidah memiliki cukup lahan, tapi si papah giraaang banget cabenya bisa tumbuh dengan sukses. Sekali nyeplos, Wow pedesnya super dahsyat. Saya sendiri sih belum berani nyoba, saya bukan penyuka pedes sih. Kalo suami saya bilang pedes, berarti itu pedes banget pake kuadrat buat saya. hiiii sereeem. 

Okelah, Selamat mencoba yah buibu. Layak dicoba deh panganan satu ini.. Bisa untuk cemilan ataupun lauk untuk anak-anak. Apalgi isinya yang aduhai macem-macem, ada protein juga sayuran. 


***

Balikpapan, 19 September 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar