Rabu, 04 September 2013

Jurnal Yusuf 1

Minggu, 21 Juli 2013

Jam 3sore, aq merasakan kontraksi. Perut mengeras, kencang dan berasa boyoken di sekitar pinggul dan punggung bagian bawah.

Kontraksi kuhitung baru per 15 menit. Setelah paginya kuhabiskan waktu dengan berjalan sampai ke arah pasar Gunung Guntur yang jaraknya lumayan jauh dari rumah.

Ngoyo, tentu saja. Karena ku diberi deadline Dokter tanggal 22 Juli aku harus masuk ke RS. Untuk diambil tindakan. Ada atau tidak ada kontraksi.

Resah, Gelisah, gundah dan gulana melanda. Aku takut semisal nanti tak ada respon dari tubuh ku atas induksi yang diberikan dokter. Ujung-ujungnya operasi. Memang aku hanya bisa pasrah atas jalan dan kehendak Allah atas persalinanku. Tapi selama aku masih bisa berusaha, aku semangat untuk melahirkan secara normal. Seperti halnya dengan persalinan pertamaku.

Sore ini kami berencana untuk mengajak Mama (mertuaku dari Jakarta) dan Putri (adik ipar) untuk buka puasa bersama di luar. Sembari jalan-jalan, kami menyambangi salah satu Mall di daerah Klandasan.

Kafe Betawi di Mall Balcony. Salah satu tempat kuliner favorit keluarga kecil kami. Setelah memilih spot menghadap ke arah laut kami pun duduk memesan makanan.

Sambil meringis menahan sakitnya kontraksi, Aku masih bisa makan dan menghabiskan semangkok soto betawi. Oiya Alhamdulillah aku masih kuat untuk berpuasa. Allah Maha Memudahkan bagi setiap hambaNya yang ingin beribadah dan menjalankan perintahNya.

Setelah selesai berbuka, kami beranjak untuk ke Mesjid Istiqomah di dekat lapangan Merdeka. Bermaksud untuk menunaikan sholat tarawih berjamaah disana. Kontraksi kuhitung mulai dekat. Per 5menit sampai aku menyelesaikan sholat tarawihku.

Pulang, mengantar mama,putri dan Sarah. Mengambil tas keperluan di RS. Suamiku sempat ke rumah tetangga yang kebetulan teman kantornya untuk meminta tolong menggantikannya bertugas besok pagi.
Setelah semua siap, kami pun berangkat ke RS. Sedih dan beraaaaat berpisah dengan Sarah. Ada adegan drama sedikit siih. Sarah menangis ingin ikut aku dan suami ke RS.

Jam 11.00 wita malam kami tiba di RS.Pertamina. Masih harus menunggu petugas jaga di bagian UGD. Lamaaaa sekali, sambil sesekali aku menahan sakit saat kontraksi datang.

Setelah selesai administrasi, aku dibawa ke ruang observasi bersalin. Dejavu, seperti mengingat perstiwa dua tahun yang lalu saat persalinan pertamaku dulu. Ruang dan suasananya pun masih sama.

Aku masih besikeras untuk pulang. Aku trauma menunggu lamanya pembukaan di ruangan ini. Kalau belum ada bukaan, aku ingin pulang dan kembali ke rumah. Tapi suamiku meyakiniku untuk tetap tinggal. Setelah seorang bidan memeriksa bagian dalam. Dan memang benar, aku sudah bukaan tiga. Alhamdulillah. Aku terlihat semangat. Bismillah, perjuanganku baru akan dimulai.

Alat-alat dipasang diperut dan badanku. Perutku keroncongan, Kusuruh suamiku mengambil tas di mobil. Lalu setelah Ia pergi sebentar, aku mencoba untuk turun dari tempat tidur. Berjalan-jalan dan mengobrol bersama para bidan jaga. Sambil menonton televisi. Aku berdiri di depan stand petugas jaga.

Jam 12.00 wita. ''Pyaaarr..!!" Seperti balon pecah. Seketika air merembes keluar. Air ketubanku pecah. Dan aku diminta untuk tetap tenang dan kembali berbaring di tempat tidur.

Aku diberi alat bantu pernapasan Oksigen, karena denyut jantung bayiku melemah. Entah karena lapar atau memang lemah. Seorang bidan memintaku untuk makan terlebih dahulu. Agar kuat mengejan nanti. Roti tawar dan donat kentang habis ku lahap.

Aku dipindahkan ke ruang Bersalin. Di tempat tidur yang sama saat persalinan pertama dulu. Aku menyuruh suamiku untuk menyuapiku Pop Mie. Masih menunggu bukaan sambil meringis kesakitan, habis ku lahap Pop Mie satu bungkus. Minuman hangat sudah kusiapkan saat di rumah tadi sore. Madu kucampur didalamnya. Lumayan full amunisi bahan bakar untuk tenaga.

Majunya bukaan ku terbilang bagus dan cepat. Sambil terus menyemangatiku, suami kupegang erat tangannya. Pengaturan nafas dan agar tidak panik Ia seraya mengelus-elus punggungku. Sambil menyebut asma Allah aku terus berusaha menikmati kontraksi yang sakitnya bukaaaan main.

Senin, 22 Juli 2013

Jam 2.00 wita. Sudah dini hari, dan aku sudah merasakan bayiku sudah dibawah. Bukaan lengkap kata seorang bidan. Hanya tinggal menunggu dokter saja. Rasanya aku sudah siap mengejan saat itu. Aku sudah tak tahan untuk siap mengeluarkan bayi. Mulas yang super duper hebat sudah mulai melanda.

Jam 02:04 wita
Akhirnya dokter datang tepat waktunya, hanya dua kali mengejan keluarlah sang jabang bayi yang kunanti.

Alhamdulillah, Subhanallah, AllahuAkbar!!
Telah lahir seorang bayi laki-laki sehat, dengan
Berat 3,8kg dan panjang 54cm. Golongan darah AB, secara normal spontan. Langsung diberikan didekapanku untuk IMD.

Selamat datang ke dunia anakku lelaki yang tampan. Smoga kelak menjadi anak yang soleh, sehat, qurrota a'yun, pintar bisa jadi penyejuk hati papa dan mama sekeluarga, bersih hatinya, menjadi jalan kebaikan bagi diri keluarga agama dan ummat, menjadi kekasih Alloh, serta menjadi penyelamat papa dan mama baik dunia maupun akhirat nanti. Aamiin

Yusuf Al Qawiy

Nama yang sudah kami siapkan untukmu.
Harapan kami,kelak kau menjadi seperti Nabi Yusuf yang tampan baik fisik,hati maupun akhlak nya nanti. Bertakwa kepada Allah SWT. Dan menjadi pribadi yang kuat dan tangguh seperti Al Qawiy yaitu salah satu dari sifat Allah dalam Asmaul Husna yang berarti Maha Kuat.


***

Balikpapan 22 Juli 2013

*Finally jadi juga bikin cerita kelahiran Yusuf,di sela begadang tengah malem niiih. Hehe ^^



Salam sukses
Ridha (innatikariedha@yahoo.com)

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar