Selasa, 20 Januari 2015

Cilok

Untuk mengawali postingan saya di bulan Januari tahun 2015 ini, saya memilih cilok.
Ternyata Cilok ini perdana tayang disini loh, padahal saya udah sering bangeet bikin makanan ini buat cemilan di rumah.

Cilok alias aci dicolok. Dimakan bersama saus kacang. Biar lebih bergizi, saya isi dengan daging cincang.
"Setiap hari sedikitnya anak-anak membutuhkan 100gram asupan daging sapi agar terpenuhinya kebutuhan gizi dan nutrisinya terutama kebutuhan zat besi." Mengutip ucapan dari Ibu Emilia Achmadi MS, RD, ahli nutrisi dari Meat Livestock Australian.
(Majalah Sedap, edisi 1/xvi/2015).


Gambar nya cukup simple ya. Pake tangan nya Sarah yang lagi mau makan cilok ini. hehe
Lagi gak pengen stylish yang rada riweh euy. Menurut saya sih, terkadang kita juga butuh penyegaran, dan keluar dari pakem Food fotografi. Sebenernya sih emang gak ada pakem khusus yang kudu saklek diikutin. Cuman, ya butuh penyegaran mata saya aja kali yah. Rada bosen juga euy liat para food blogger belum lagi kompakers poto makanan pake alas lipet yang lagi booming ituuuh. 

Walaupun saya ikutan beli sih. haha. Biar gak kebawa mimpi dan penasaran aja sih.. Setelah dipake, emang bagus tapi saya masih suka alas papan biasa aja. Lebih natural kesannya. Apalagi hand in frame ini. Ehhhmmmhh... tangan imut Sarah itu rasanya super duper cute kalo masuk frame. 

Beneran loh, Sarah adlah asisten dan partner yang asik beraaat buat diajakin poto- poto. Soalnya yang bantuin saya beberes ya Sarah ituuu. Semnagat deh pokoknya. Makasiih ya nak!

Cuss, ke resep ya 

Bahan :
100 gr tepung kanji/ tapioka / sagu
140 gr tepung terigu
4 siung bawang putih di ulek halus
1 batang daun bawang, iris halus
daun seledri cincang halus
80-100 ml air ( saya pake kira- kira 80ml saja) didihkan di panci
1 sdt garam 
1/2 sdt merica
daging cincang

Cara Membuat :
1. Campur bahan tepung kanji dan terigu didalam wadah, masukkan bumbu seperti bawang putih halus, garam, merica, daun bawang dan seledri. Aduk rata
2. Tuang air mendidih ke dalam wadah tepung dll. Tuang perlahan sambil di aduk menggunakan sendok kayu. Aduk hingga kalis, dan dapat dibentuk
3. Bentuk bulatan dan isi dengan daging cincang.
4. Siapkan air di panci masak hingga mendidih, lalu masukkan bulatan cilok. Tunggu sampai mengapung. Ambil dan tiriskan
5. Kukus selama 5- 8 menit. Angkat dan sajikan dengan bumbu kacang

bumbu kacang bisa menggunakan sambel pecel, bumbu gado- gado atau buat sendiri. 

Semoga bermanfaat. 

***

Balikpapan, 20 januari 2015

Kamis, 08 Januari 2015

Say Yes to Homemade MPASI

Menutup tahun 2014 kemarin, Alhamdulillah saya mendapat satu lagi kejutan manis.
Kabar berita dari penerbit di Jogja, bahwa buku perdana saya rilis di bulan Desember tahun 2014 yang lalu.

Mengucap syukur Alhamdulillahirobbil 'alamin. Segala Puji Bagi Allah. Yang Maha Memudahkan dan Melancarkan segala sesuatunya.





Saya gak pernah menyangka kalau bisa diberi kesempatan untuk menulis sebuah buku sendiri.
Tawaran ini awalnya datang dari sebuah email saat bulan Juli ( kalo gak salah, lupa- lupa inget euy). Tepatnya sebelum masuk bulan Puasa. Saya sempet gak percaya begitu saja, ah mungkin pikir saya orang iseng. Karena sebelumnya, ada beberapa tawaran untuk memasang beberapa resep di blog saya untuk web resmi resep masakan. Jadi tawaran tersebut saya kroscek kebenarannya dahulu. Setelah saya browsing siapa itu Stiletto Book dan tanya sama beberapa penulis di Jogja. Sebut merk gapapa ya. hihi. Curhat sama Desi Puspitasari, si penulis 'The Strawberry Surprise' yang meledak bukunya diangkat ke layar lebar ituuuuh. Dan, Desi pun menyuruh saya untuk mengiyakan tawaran tersebut. Karena, belum ada berita miring tentang penerbit ini ujarnya. hmm.. pikir- pikir pun masih berlanjut.

Akhirnya setelah berdiskusi panjang dengan suami. Saya pun mengiyakan. Termasuk konsekuensi 'Deadline' yang ditentukan. huuufffttt* Daaan, dimulailah perjuangan dan rock n' roll di rumah. Kebayang donk ya, saya punya dua anak. Yang satu masih usia balita, dan satunya masih usia toddler.Yess, saat itu Yusuf belum genap berusia 1 tahun. Riweh dan repotnya jangan ditanya. Saya dengan kesibukan yang emang udah biasa juga sih masak, tapi bagian jepret, menulis dan mengedit fotonya itu looh yang butuh manajemen waktu yang tidak mudah buat saya.

Awalnya 60 resep MPASI ditambah bonus 10 resep camilan sehat. Dengan tenggat waktu 2 bulan.
Okeeey! Deal. Alhamdulillah bisa saya kerjakan tepat waktu. Tapi, saat ditengah jalan, mendadak penerbit menambah menjadi 80 resep. Saya pun mulai keringetan. Terlebih ini semua dikerjakan saat sebelum saya liburan ke Jakarta. Yah, benar saja, saat proses editing. Ada beberapa file yang tidak ikut tersimpan di external hardisk. Hahaha. mati gaya beneeer deh. Rasa liburannya gak tenang, pengen cepet sampe rumah aja waktu itu.

Untungnya si mbak Dewi ini super baik dan pengertian. Jadinya, saya dikasih lagi kelonggaran waktu. Oiya, sebelum pergi liburan. Ada insiden di rumah pada sakit semua. Tepatnya saat merayakan Idul Fitri. Kecuali saya, yep jadilah suster mengurus 3 pasien di rumah. Jelas acara foto dan menulis pending sejenak.

In the end, penerbit minta lagi jadi 100 resep. Udah bukan keringetan lagi saya, tapi kebrobyoss. Saya harus mengumpulkan foto dengan waktu yang mefeeett. Baiklah, karena bantuan doa dan support dari suami saya. Akhirnya semua berhasil saya lalui.

Lalu bulan Desember pun buku terbit. Saya diberikan jatah buku terbit, Setelah memakan waktu yang lama, karena paket saya gak nyampe- nyampe. Udah kejadian 3 kali bermasalah terus sama yang namanya paket POS. haiiish*

Buku saya sudah ditangan, Alhamdulillah. Bener- bener hepi dan bersyukur rasanya. Maap kalo rada norak. Penulis baruuu keleuuuss* masih norak gapapa ya. Dilarang protess!

Banyak respon dan komen yang datang. baik dari keluarga dekat, teman- teman sampai orang jauh yang tadinya saya gak kenal.

Kebanyakan dari mereka yang sudah kenal saya, ya ngomongnya sih blak- blak an. Waduh mbak, Sayang bangeeet fotonya gelap. Waah, koq fotonya gak semuanya siiih? Waduuuh riiid, akibat nila setitik rusak susu sebelanga. Dan bla- bla bla yang lainnya. Yang mayan bikin saya mak jlebh!

Saya memang sudah mengantisipasi dan menata hati dan pikiran dengan kalimat- kalimat jlebh- jlebh lainnya. Persepsi dan ekspektasi orang memang beragam terhadap buku saya. Tapi kembali lagi, untuk proses percetakan, saya tak bisa ikut andil. Sepenuhnya adalah kuasa dari penerbit. Yaiyalaaah, mereka kan yang nyetak dan ngeluarin duit. Saya cuma bagian nulis, masak, dan jepret ajah.




Kebanyakan dari pembaca memang meyakini kalo buku ini bener- bener buku resep. Padahaaaaal ya, sudah saya sampaikan ini adalah serial buku Momlit yang diperuntukkan untuk Ibu baru. jadi ya isinya gak melulu semua foto makanan. Banyak hal mengenai seputar MPASI. Mulai dari apa sih itu MPASI?, tahapan MPASI, alat- alat tempurnya, tips dan trik menghadapu GTM dan 100 resep yang dijamin gak bakal mati gaya di dapur deh. Ini promo nya udah kayak jualan obat yak. hihi. 


Stiletto Book sudah pernah menggandeng beberapa penulis seperti seorang Dokter dan penulis lainnya yang memang ahli benar di bidangnya. Ada beberapa serial momlit yang sudah sukses dipasaran. Seperti Buku mengenai bagaimana menjadi seorang Ibu baru, menghadapi penyakit- penyakit yang kerap menyerang bayi dll. Yang intinya bertujuan agar para Ibu baru tidak gampang panik, dan setidaknya sudah memiliki gambaran mengenai apa yang akan dihadapi kedepannya saat memiliki bayi.

Well, back to my book. Di samping banyak komen miring. Banyak juga loh respon positif yang terkirim ke saya. Saya sampe speechles ketika ada reseller di luar Jawa ( saya lupa tepatnya didaerah mana), Ia memborong hampir 50 eksemplar buku saya. Dan beberapa teman- teman yang berminat menjadi reseller di kota masing- masing mereka tinggal. Alhamdulillah. Ada yang mau baca buku saya ternyata. Padahal saya ini siapa sih?? mulai brebesss mili sambil ngaca. kaca mana kacaaa? lebay*

Untuk itu, sudilah kiranya pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan banyak terimakasih saya kepada Allah SWT yang sudah memberikan segala kebaikannya untuk saya hingga saya bisa menyelesaikan buku ini dengan baik. Suami saya, sebagai mentor yang supeeerr lengkap dengan kritikan nya baik manis, pedes, gurih , asin. haha. Dan dua anak saya. Sarah dan Yusuf. Buku ini mama dedikasikan untuk kalian ya nak! Begitu banyak pelajaran dari kalian yang selalu mama ambil di tiap harinya. Untuk Kedua orang tua saya. Almh. Mama saya. Yang mengajarkan bagaiman menjadi contoh Ibu yang baik buat saya. Papa saya di Jogja, mama Healthy dan adik- adik yang saya kangeniiin setiap waktunya. Winny, Lisa, Faldy, Raihan dan Zora.

Terimakasih juga untuk pak Wied Harry. Dari beliaulah saya belajar memasak makanan yang sehat untuk anak- anak dan keluarga di rumah. Untuk Ambu Melina Adhi, Ibu Pingkan, Mamong Andri, Mama Vivi dan Bubu Mia. Semoga HHBF selalu menjadi ladang amal untuk Ibu- Ibu yang hebat ini. Berkat HHBF saya bisa mengenal orang- orang hebat didalamnya. Customer MASAGI yang selalu jadi pacuan semangat saya untuk terus berkarya. Terimakasih untuk kepercayaannya selama ini. Untuk Ibu Rinda Setyawati ( Kepala Seksi Gizi Dinas Kota Balikpapan) Terimakasih untuk kalimat manis yang menghiasi pembuka buku saya. Gank Manis Manja yang selalu menghadirkan pertemanan yang manis, legit, dan semua masukan dan support nya untuk saya dari jaman putih abu-abu sampe udah emak- emak ginih. Many thanks for all of u girls ( tetep girls padahal udah tuwiiir tralala). Fjam pawitikra yang tetep solid anytime amywhere, FKT UGM 02, dan Ibu - Ibu kreatif, solehah di motherhood. Juga tak lupa teman- teman kece di Dapur Sehat Bunda, Terimakasih untuk pertemanan manis nya selama ini. Dan tentu saja penerbit saya. Mbak Herlina Puspita Dewi yang sudah memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada saya untuk menulis buku ini. Juga mbak Carolina Ratri, yang ternyata si penemu blog saya yang menyerahkan nya di ruang rapat redaksi. Haha. Yang terakhir tentu saja, para pembaca setia blog ini. Eh, emang ada gituuh ya yang baca. Orang blog sepi komen gini. yaa anggep aja begitulah ya. ngayem- ngayemiin ati. Lah itu buktinya mbak Carra nyasar sampe sini. hihi. Nyasar yang barakah ya mbak. Makasiih semuanya sekali lagi. Smoga Allah yang membalas kebaikan hati kalian semua. Jazakumullah Khoiron Katsiro.




Doakan saya sehat selalu, sehingga bisa berkarya terus dan bermanfaat khususnya untuk saya sendiri maupun untuk orang lain disekitar. Aamiin.

Akhir kata, Semoga buku perdana saya ini bisa diterima dengan baik oleh masyarakat ya. Jadi, tunggu apalagi, Hayuuuuk di beli. Dapatkan di toko buku terdekat ya. Untuk wilayah Jogja InsyaAllah ada di Gramedia, Toga Mas dan Toko buku Karisma.

Untuk online bisa meluncurr ke :
http://www.stilettobook.com/


***

Balikpapan, 8 Januari 2015

Dear My Blog

Dear My Blog,

Kangen rasanya cuap- cuap disini. Banyak hal yang sudah terlewati. Okeyy, kita recap secara cepat saja yah. Saya tetep masak koq tiap hari, tetep jepret juga. Cumaaan, masalah posting di blog ini yang kadang jadi kendala. Bulan November yang lalu, laptop  yangsudah menemani saya kurun waktu selama 5 tahunan lebih terpaksa harus pensiun. Entah kenapa ram nya kena. Ya begitulah nasib laptop sekaligus jadi bulan- bulanan anak-anak. Ya diinjek lah, ya dimainin, pokoknya udah gak karuan itu bentuk dan fungsinya.

Alhamdulillah nya, kelar project buku saya pas banget laptop rusak. Sebelum mati total, suami saya sudah memindahkan semua isi file nya. fiuuuh bisa bernapas lega saya.

Ini ada beberapa postingan saya, yang saya posting di beberapa medsos. Ceileeeh berasa artess banget yah. Ya gitu deh, kadang sinyal di hp itu merem melek gak jelas. Jadi pas bisa Facebook-an, kadang IG lancar, tapi kalo urusan posting di blog, ya emang bisanya malem ajah. Selagi bocah- bocah sudah tidur terlelap. Tapi sayangnya, saya juga ikutan molor cantiiiks. ngelus boyok pegel*

Cumi lombok ijo




Choco Panna cotta




Cake Ketan hitam with cream chesse inside




Mac Schottel always favorite





Pancake Ubi Brokoli






Beberapa hidangan diatas, merupakan hidangan sehari- hari yang sengaja saya foto, untuk setoran 5 Days Food Challenge dari colekan teman di Balikpapan. Mbak Anna umminya Najla. Makasih ya Um. Sebenernya sih, jangan pernah melihat teman- teman yang hobi foto makanan dan posting di medsos itu kayak orang kurang kerjaan, dan cuma dilihat dari pamernya semata. Tapi tolong dilihat dari esensinya. Saling menginspirasi dan mencerahkan satu sama lain, Toh ada baiknya dan sisi positifnya kan, kalo kita masak sendiri di rumah. Lebih higienis, murah, dan tentunya sehat. Nah, pesan moral itu mungkin bisa diambil. Lagian, saya juga suka loh liat masakan teman- teman saya, eh langsung TING! keinget aja gituh. TING ! Oiya ada nih bahan- bahannya di kulkas, TING! oiya, eh udah lama loh gak bikin masakan ini. dan ting- ting lainnya. Pokoknya seruu lah. 

Ada kejutan manis di awal bulan Desember tahun 2014 ini. Alhamdulillah saya dan teman- teman atas nama Dapur Sehat Bunda berhasil menjadi juara 2 di ajang Sunco Cookdate Challenge.
MasyaAllah gak nyangka bener deh. Soalnya aslinya gedabikan banget pas cookdate kemarin. Saya baru ngeh dan percaya setelah Sunco mengirimkan email ke saya. Awalnya mak Yuyun yang ngabarin via wa. Dan sebelnya sinyal dan inet di rumah sempet down saat itu. Akhirnya saya cuma kepo- kepo gajelas mau tau kabar berita nya liat dimana. Gak bisa buka link nya sama sekali. Hiks. 

Dan, di colek sama ambu Melina Adhi ( founder HHBF) yang ternyata ikutan Challenge yang sama juga. Wuiiih, rasanya hepi banget dan bersyukur sekali. Yang juara 1 adalah emak- emak HHBF juga. Mak Ainur, Mak Ecka ( jogja) dan mbak Medina Olivia. Layaklah mereka jadi jawaranya. 


Yang mau tau resep nya. Silahkan meluncur cuss ke www.resepsehat.com ya. Banyak loh resep- resep sehat lainnya disana. 

***

Balikpapan, 8 Januari 2015