Rabu, 06 November 2013

Petualangan di Hutan Mangrove





Hari ini memang kami merencanakan piknik keluarga. Dalam rangka merayakan my wed anniv kmren tgl 1 nov. Si Papa udah heboh mau ngajakin Sarah liat beruang madu. Sarah pun heboh tak terkira dari semalam.
Padahal start dari rumah masih agak pagi. Jam 9.30WITA. Tapi gegara mampir-mapir sana-sini,jadilah kami kesiangan. Dan memutuskan ke hutan mangrove di tengah kota.
Gak nyangka juga sih ada hutan lebat gitu di tengah kota.berasa jiwa muda euy* pasang backsound Rhoma Irama dulu yaa* dara mudaaa..darahnya para remaja..
Hutan Mangrove Margomulyo dibangun di tengah kota. Daerah belakang Plaza Kebun Sayur. Naik keatas terus, sampe ketemu SMA 8. Yup, tepat di belakang SMA 8.
Hap-hap-hap. Berjalan di atas jalan setapak yang terusun rapi terbuat dari kayu ulin. Tampak sangat alami dan menyatu dengan hutan Mangrove yang rimbun.
Setelah berjalan masuk kedalam kurang lebih 500meter, kami pun beristirahat untuk makan siang di sebuah gazebo.
Teduh, semilir angin sepoi-sepoi. Sedang asik ditengah makan siang, Sarah heboh kebelet pipis. Waduuuuh udah jauh lagi dari kamar mandi. Tapi emang anak pinter, disuruh ditahan sebentar Sarah pun menurut. Sampai akhirnya ke kamar mandi. Bolak-balik kurang lebih 5 menit hingga sampe ke gazebo lagi.
Selesai makan, kami pun bergegas melanjutkan kenarsisan kami. Ditengah asik-asik poto session. Ada seorang Bapak lewat, dan mengingatkan kami untuk hati-hati. Karena banyak ular.
Saya lebih waspada menggendong Yusuf. Saya pun membujuk suami agar cepat keluar dari hutan. Ealaaaah bukannya mau cepetan pulang, sebaliknya. Suami saya malah mengajak untuk lebih dalam lagi menyusuri hutan.
Eiiits, tapi ternyata didalam lebih wokeee banget. Kami menyusuri jembatan kayu, yang dibawahnya mengalir gemericik air. Lalu ada sebuah spot yang baguuuus banget. Sayang kalo dilewatkan untuk sekedar mejeng.
Sarah bisa mengenal habitat dan berbagai spesies di dalam hutan Mangrove. Ada Kepiting, ikan blethok, kodok, laba-laba, kupu-kupu dan masih banyak lagi.
Setelah hampir dua jam kami mengitari hutan. Maka kami putuskan untuk mengakhiri petualangan kami. Bergegas menuju pintu gerbang keluar.


Tiba-tiba ada yang aneh. Looooh koq pintunya ketutup?? Loooh koq ada rantainya?? Loooh koq digembok siiih.
Jreeng jreng jreeeeeng! Kita sukses terkunci di dalam hutan. Nah lo,gimana niiih cara keluarnya?
Tolong-tolong. Gak ada donk orang yang denger. Akhirnya suami saya bak superhero nekat manjat gerbang kayu itu.
Setelah sukses manjat sendiri, trus saya gimana donk. Bersama bayi dan seorang balita. Sementara suami saya cari pertolongan, saya masih bingung gimana cara manjat juga ya. Hehe. Nekat gak tau diri padahal bawa bayi.
Lalu ada dua orang ABG berjalan menuju kami. Dengan santainya mereka melenggang. "Ooooh dikunci ya? Biasa itu mah."Kata salah satu diantara mereka. Lalu mereka menerobos dengan cara memanjat kayu penopang tracking dari bawah.
Wahahahaaa. Cerdas! Gak kepikiran banget deh caranya kayak gitu. Tau gitu suami saya tadi gak usah pake acara manjat-manjat kayak maling ya. Hihi.
Kami pun disuruh menelpon petugas jaga. Helooow emang setenar apa siih itu petugas sampe pada apal nomer telepon nya?? Belum kami bertanya tentang nomer telepon petugas. Ternyata mereka menunjuk sebuah papan di depan pintu masuk. Ada lima buah nomer tertera disana.
Oooh baiklah. Satu persatu ditelepon oleh suami saya dengan Hp yang nyaris mati alias low batt. Sampe akhirnya di nomer telepon yang kelima. Diangkat oleh si empunya Hp. Alhamdulillah. Ada harapan!
Akhirnya setelah lama menunggu, ada seorang anak kecil bersepeda menghampiri kami. Dan sukses membuka gembok pintu gerbang. Alhamdulillah, kami pun suksesss keluar dari hutan.
Katanya kami dikunciin sama anak-anak sini. Karena Bapaknya gak kunci pintu tadi. Whaaat! Baguuuus. Kami sukses dikerjain anak-anak.

Sekian review perjalanan saya ke hutan Mangrove. Pesan saya, sebelum memasuki areal wisata manapun, pastikan kita membaca dengan seksama aturan yang tertulis. Kalo perlu catet nomer-nomer telepon peugas jaga. Dan yang paling penting tetep siapkan Hp dengan sinyal dan batere full.




Semoga review ini bermanfaat bagi siapa saja yang merencanakan piknik bersama keluarga.
Oiya, tak lupa saya ucapkan Selamat Ulang Tahun Pernikahan untuk saya dan suami di angka Empat, pada tanggal 1 November 2013. Semoga saya dan suami diberi kesehatan, kekuatan dan kesabaran dalam mendidik anak-anak kami. Menjadi keluarga yang sakinah, mawadah dan warahmah. Dalam suka dan duka dilewati bersama. Anak-anak ku tumbuh menjadi anak-anak yang soleh dan solehah, menjadi Qurrota A'yun, penyejuk mata dalam keluarga. Aamiin.
***
Balikpapan, 1 November 2013


Salam sukses
Ridha (innatikariedha@yahoo.com)

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT






















4 komentar:

  1. yaelah kasian amat. Kekunci kok di hutan sih mbak, hehe....Tapi kalo kejadiannya nggak lumrah gini malah bisa jadi bahan cerita ya....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo kekunci di warteg judulnya kenyang ya mbaaaak. hehe ^^

      Hapus
  2. hihihi kayanya cerita di kunciin di hutan mangrove seru teh,,
    saya pernah ke kunci tapi di kantor :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haiissh kekunci dimanapun tetep gak ngenakin yaak.

      Hapus