Dari judulya terkesan wow banget yaaah. Hehe.
Awalnya saya sering sekali ditanyain terus masalah aliran MPASI sama teman-teman apalagi ibu-ibu baru. Yang penting selama itu berbuat kebaikan dan mencerahkan sesama saya sih mau ajah. Untuk memilih ya semua ada ditangan masing-masing. Saya hanya membagi apa yang saya tahu.
Ada banyak aliran MPASI, Yaaa emang bener juga sih milih aliran MPASI tu mirip-mirip kayak milih jodoh. Sekali untuk selamanya. Harus benar dan cocok diawal, sreg dari luar dan dalemmm.hehe ^^
Karena pilihan Ibu ini sangat bergantung kepada pola makan anak-anak kita nantinya. Sebagai contoh saya sendiri, saya sudah bisa merasakan dan menuai manfaat aliran MPASI yang saya pilih. Sarah (20m) gemar menyantap makanan sehat dari Mamahnya.Tumbuh kembangnya pun slalu berada di grafik normal baik berat badan maupun tinggi badan. Tumbuh menjadi anak yang sehat, ceria, aktif dan menggemaskan ( yang terakhir ini mamahnya yang narsis* hehe). Mau makan karbo, protein nabati, hewani, sayuran sampai buah-buahan segar Ia lahap semua. Alhamdulillah emang bener kata pepatah, apa yang kita tanam itu yang kita tuai. Dalam hal makan, Sarah termasuk anak yang gampang sekali. Tidak pernah saya mengalami kendala yang berarti. Kecuali kalo lagi GTM, gigi tumbuh atau sakit. Lumraaah iu sangat wajar bagi anak- anak kalo ogah makan. Kita aja orang dewasa kalo lagi sakit, pasti maleees banget kan dipaksa buka mulut.
Okey, back to topic yaw. Dari sekian banyak aliran MPASI saya lebih memilih food combining ala pak Wied. Yang Alhamdulillah didukung dengan grup yang dikomando oleh Ibu Melina Adhi. Homemade Healthy Baby Food. Piya sebagai pembanding yang sedang tren saaat ini, yakni aliran BWL (Baby Led Weaning), aliran Gasol, aliran serealia, aliran bubur, atau yang lebih ektrem aliran makanan instant. Untuk yang terakhir saya tidak begitu recommended.
Nah dibawah ini saya cantumkan beberapa potongan artikel penting, supaya bisa dicermati, ditelaah dengan baik dan bijak.
Si kecil sudah berusia 6 bulan? Ini berarti ia mulai harus dikenalkan pada makanan pendamping ASI, termasuk buah-buahan.
Tapi tunggu dulu ada rambu-rambu yang perlu diketahui dalam memperkenalkan buah-buahan pada bayi. Apa saja ya? Hindah Muaris, pemerhati kulinologi yang banyak menulis buku resep makanan bayi, batita, dan balita membantu menjelaskannya pada kita.
- Pemberian buah-buahan di masa perkenalan hendaknya memerhatikan tekstur dan kandungan zat pada buah tersebut. Pilih yang bertekstur lembut dengan kandungan zat yang dapat diterima sistem pencernaan bayi (berarti yang tidak asam, tidak bergetah, dan bukan tergolong buah pencetus alergi).
- Perhatikan porsi yang diberikan. Yang ideal adalah dalam porsi kecil dan berikan cukup sekali di antara waktu makan utama (bubur susu), kala siang hari. Porsinya cukup 1-2 sendok teh selanjutnya dapat ditingkatkan seiring dengan bertambahnya usia.
- Berikan satu jenis buah terlebih dahulu selama 2 sampai 4 hari sebelum diperkenalkan pada jenis buah yang lain. Tujuannya untuk memastikan, apakah sistem pencernaan bayi sudah mampu mengolah buah tersebut atau tidak. Bila tidak, biasanya ditandai dengan muntah atau mencret-mencret. Kalau ada gejala demikian, hentikan dulu pemberian buahnya.
- Untuk menggabungkan 2 macam buah atau mengombinasikan buah dengan sayuran, perhatikan paduan rasa yang akan diciptakan. Yang penting rasanya tidak malah jadi asam. Percampuran antara 2 macam buah atau buah dengan sayur bermanfaat untuk memperkenalkan beragam citarasa pada bayi. Penggabungan 2 macam buah ini sudah dapat diperkenalkan ketika bayi berusia 6 bulan setelah dikenalkan pada berbagai rasa buah satu per satu.
- Perhatikan pula tingkat kekentalan hasil olahan buah yang akan diberikan kepada bayi. Untuk awal, berikan dalam bentuk semikental (agak cair), selanjutnya kekentalannya dapat lebih ditingkatkan lagi. Misalnya, berbentuk pure yang bertekstur pada usia 7 bulan.
- Tidak disarankan memberikan buah yang berserat panjang dan terlalu asam, seperti sirsak untuk menghindari tersedak. Hindari juga buah-buahan yang mengandung alkohol, seperti, durian, nangka, dan cempedak.
- Pilihkan buah-buahan yang segar dan berkualitas baik. Hindari pemberian buah kaleng atau buah yang telah diawetkan.
PEMBERIAN BUAH PER USIA
Usia 6 bulan
Buah yang disarankan:
Di usia ini sebaiknya bayi mengonsumsi buah dalam bentuk yang tidak padat (semicair), seperti pisang ambon, avokad, pir, apel, melon, dan pepaya.
Cara pengolahan:
- Semua buah yang akan diberikan sebaiknya diblansir terlebih dahulu atau dimasak sebentar dalam air yang telah dididihkan sebelumnya, kecuali pisang dan avokad.
- Haluskan buah yang telah diblansir, kemudian campurkan dengan ASI atau susu formula, agar tidak terlalu kental. Perbandingannya 1 bagian buah dan 1 bagian ASI. Misalnya, 100 gram buah dengan 100 cc ASI atau air susu. Bila ingin lebih cair lagi, untuk perkenalan awal dapat mencampurkan 100 gram buah dengan 200 cc ASI atau air susu.
- Segera berikan kepada bayi demi menghindari proses oksidasi.
Usia 7 bulan
Buah yang disarankan:
Umumnya pada rentang usia ini bayi mulai tumbuh gigi sehingga mulai bisa diberi buah yang banyak mengandung serat, seperti belimbing, daging jambu biji dan semangka.
Cara pengolahan:
Penyajiannya dapat lebih kental dari sebelumnya, yaitu dengan cara dikerok, atau dilumatkan (tanpa pengenceran). Untuk ujicoba kemampuan menelannya, bayi dapat diberikan buah pisang atau pepaya yang dikerok dengan sendok. Atau, bila akan dijadikan pure, campurkan susu dengan perbandingan 1 bagian susu dan 2 bagian buah. Misalnya, 100 gram buah dicampur dengan 50 cc ASI.
Catatan:
- Tidak dianjurkan pemberian buah dalam bentuk jus karena kandungan seratnya sudah hilang sehingga tak melatih gerakan mengunyah pada bayi.
- Buah tomat dan jeruk sebaiknya ditunda hingga bayi berusia 8-9 bulan, karena kedua buah tersebut dapat menjadi pencetus alergi pada bayi-bayi tertentu (yang memang memiliki keturunan atau bakat alergi).
- Porsi pemberian buah dapat ditingkatkan menjadi 1/4 -1/2 cangkir untuk 2 sampai 3 kali makan.
Usia 8–12 bulan
Buah yang disarankan:
Secara bertahap di usia ini bayi juga sudah boleh diberi buah yang teksturnya lebih padat seperti daging tomat, bulir jeruk, dan stroberi, untuk melatihnya mengunyah.
Cara pengolahan:
- Khusus tomat sebaiknya diblansir terlebih dahulu, kemudian kupas kulit arinya sebelum diberikan atau diolah menjadi pure. Selanjutnya, di usia 1 tahun ke atas, bayi/batita sudah dapat mengonsumsi nanas, sawo, dan mangga.
BUAH SI KAYA KHASIAT
* PEPAYA
Sumber yang tinggi kandungan betakaroten, vitamin C, mineral kalium dan magnesium, serta mengandung senyawa flavonoid. Pepaya juga mengandung enzim papain yang berfungsi sebagai penghancur serat makanan sisa sehingga dapat mencegah sembelit. Pemberian sebaiknya dilakukan secara bertahap, jangan langsung dalam jumlah banyak. Misalnya, 2 sendok makan, kemudian meningkat 4 sendok. Jangan langsung 1 mangkuk. Jika terlalu banyak akan menyebabkan hiperkaroten, bahkan dapat mengganggu saluran pencernaan bayi.
* MELON
Kaya akan vitamin A, B kompleks dan vitamin C, juga banyak mengandung mineral kalium serta magnesium. Melon oranye sangat kaya akan zat betakaroten. Bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan sebagai antioksidan.
* AVOKAD
Banyak mengandung vitamin A dan E. Karena kandungan lemaknya cukup tinggi, maka kedua jenis vitamin tersebut mudah diserap oleh tubuh. Kandungan lemaknya tergolong jenis yang sehat sehingga baik untuk pertumbuhan sel otak bayi. Bermanfaat pula untuk menurunkan kandungan kolesterol dan meningkatkan jumlah penyerapan karbohidrat sehingga bayi dapat terhindar dari malnutrisi.
* BELIMBING BUAH
Banyak mengandung serat makanan, vitamin A dan C serta kalium. Belimbing buah juga baik dikonsumsi untuk menambah daya tahan tubuh.
* PISANG
Kandungan pisang mudah diserap oleh tubuh. Banyak mengandung kalsium, zat besi, fosfor, vitamin C dan B. Pilihlah pisang yang matang. Kandungan vitamin C, B kompleks, B6 dan serotonin pada pisang berfungsi sebagai neurotransmiter dalam kelancaran fungsi otak.
* PIR
Buah pir mudah dicerna oleh bayi. Karenanya pir dapat diperkenalkan secara dini. Pir kaya akan kandungan serat yang dapat membantu memperlancar proses pencernaan. Kupas terlebih dahulu kulitnya sebelum diolah agar lebih mudah dicerna.
* APEL
Apel kaya akan serat, fitokimia dan flavonoid. Fitokimia dalam apel berfungsi sebagai zat antioksidan yang dapat melawan kolesterol jahat, LDL (Low Density Lipoprotein) yang potensial menyumbat pembuluh darah. Sedangkan zat flavonoid merupakan unsur yang dapat mengurangi risiko terkena radikal bebas yang menyebabkan penyakit kanker.
* JERUK
Jeruk kaya akan vitamin dan mineral serta zat gizi esensial seperti potasium, folat, kalsium, niasin, vitamin B6, vitamin C, fosfor, magnesium, tembaga, riboflavin, asam pantotenat, dan lain-lain. Keunggulan lainnya, jeruk tidak mengandung kolesterol, sodium, dan lemak. Vitamin C merupakan bahan yang dapat menambah daya tahan tubuh, juga berperan membantu proses penyerapan zat besi, sehingga dapat mencegah terjadinya anemia.
* TOMAT
Tomat kaya akan zat lycopen, yaitu suatu antioksidan yang mampu mencegah dan mengurangi risiko kanker terutama kanker leher rahim, ginjal dan pankreas. Kandungan vitamin A dan C-nya berperan meningkatkan imunitas tubuh. Mengonsumsi 100 g tomat berukuran sedang mampu menyediakan separuh dari kebutuhan vitamin C tubuh.
* JAMBU BIJI
Memiliki kandungan vitamin C paling tinggi dibanding jenis buah lainnya Paling tidak dalam 100 g jambu biji terkandung kurang lebih 87 mg vitamin C. Karena itu, jambu biji sanggup memulihkan fungsi ketahanan tubuh.
Sumber: Utami Sri Rahayu tabloid Nakita
***
Bayi Usia 6-7 bulan
Buah yang Disarankan:
* Air jeruk sangat baik diberikan karena banyak mengandung vitamin C yang berfungsi memperbaiki lapisan-lapisan dalam pembuluh darah, termasuk lapisan mulut. Juga untuk pertumbuhan, perbaikan jaringan tubuh, penyembuhan luka, pertumbuhan tulang dan gigi bayi.
* Pisang, sangat baik karena banyak mengandung kalori untuk pertumbuhan, vitamin C, kalium, kalsium. Pisang memiliki kadar tepung tinggi, dibanding buah semangka yang lebih banyak air dibanding tepungnya. Pisang juga mengandung mineral yang tinggi.
* Sari buah tomat dan pepaya. Saat memberikan sari buah tomat pada bayi, kulit ari dan biji tomat harus dipisahkan terlebih dahulu karena keduanya tidak dapat dicerna oleh pencernaan bayi. Tomat dan pepaya sangat baik untuk bayi karena mengandung banyak vitamin A. Vitamin ini berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh, juga untuk kesehatan matanya.
Buah yang Harus Dihindari:
* Yang banyak mengandung serat, seperti sirsak. Sirsak dan buah lain yang seratnya panjang-panjang susah dicerna oleh bayi.
* Buah yang rasanya terlalu asam, karena dapat menyebabkan bayi sakit perut
* Buah-buahan yang mengandung alkohol, seperti durian dan nangka cempedak.
Bayi Usia 7 -8 bulan
* Umumnya bayi telah mulai tumbuh gigi, jadi ia sudah bisa diberi buah yang banyak mengandung serat, seperti mangga atau semangka.
* Penyajian buah untuk usia ini pun dapat lebih kental dari sebelumnya, dengan cara dijus, dikerok, atau dilumatkan
* Bayi juga sudah boleh diberi buah yang dipotong kecil-kecil untuk melatih gigi-giginya. Karena umumnya di usia ini bayi mulai belajar mengunyah.
* Buah yang sebaiknya dihindari di ini masih sama dengan untuk bayi umur 6 bulan.
Buah Untuk Usia 8-12 Bulan
* Menginjak usia 8 bulan, biasanya gigi-gigiya sudah semakin kuat, sehingga sudah memungkinkan untuk diberikan buah yang dipotong-potong, seperti semangka, mangga, pisang, pepaya yang dipotong kecil-kecil
* Pada usia 11-12 bulan, karena biasanya gigi-giginya sudah kuat dan lengkap, dianjurkan memberi buah yang dapat dimakan utuh, seperti pisang.
Seberapa Sering Pemberian Buah?
* Frekuensi pemberian buah sebaiknya disesuaikan dengan pemberian ASI dan makanannya.
* Mula-mula diberikan sekali dalam sehari terlebih dahulu. Misalnya, ibu ingin menggantikan waktu pemberian ASI yang biasanya diberikan pada jam 10 pagi dengan buah. Nah, buatkan jus pepaya atau perasan air jeruk.
* Setelah itu, lihat reaksinya. Kalau anak masih lapar, boleh saja ditambahkan ASI.
Hindari Buah Kalengan untuk Balita
Buah dalam kaleng, tak dianjurkan. Sedapat mungkin beri makanan/buah yang segar dan alami. Buah-buahan dalam kaleng biasanya telah diawetkan dan umumnya ditambahi beberapa zat tertentu. Walaupun disebutkan zat itu memenuhi persyaratan, tetapi kalau bisa mendapatkan makanan yang segar, lebih baik kita berikan buah segar. Harganya pun lebih murah dibanding buah kaleng.
@Sumber: tabloid Nakita
***
Sumber : Panduan MPASI WHO.
Poin-poin penting MPASI antara lain: Age, Frequency, Amount, Texture, Variety, Active/Responsive dan Hygiene. Disingkat menjadi AFATVAH.
AGE.
Artinya, MPASI diberikan pada saat yg tepat, yaitu usia 6 bulan. Kalo telat, resikonya: bayi tidak dapat cukup nutrisi untuk pertumbuhan, tumbuh kembangnya lebih lambat, malnutrisi & defisiensi gizi seperti zat besi dll.
FREQUENCY
Perhatikan frekuensi pemberian MPASI. Di awal mulai makan (umur 6 bln), 1-2x/hari. Lalu tambah jadi 2-3x plus 1-2x makanan ringan. Sejak umur 9 bulan, berikan 3x makan dan 2x selingan makanan ringan. Umur 1 tahun ke atas, kasih 3-4x makan dan 2x selingan.
AMOUNT.
Jumlah makanan tentu harus diperhatiin ya. Pas baru mulai makan, mulai dengan sesuai selera bayi, lalu tingkatkan secara bertahap. MPASI Umur 6bln (awal) mulai dengan 2-3 sdm setiap kali makan. Notice your baby's cues :) MPASI Tingkatkan secara bertahap sampai setengah mangkok ukuran 250ml utk usia 6-9 bln. MPASI Setelah umur 9-12bln, diharapkan udah mulai makan setengah-tiga perempat mangkok ukuran 250ml. MPASI Setelah umur 1thn, porsi rata-rata 1 mangkok ukuran 250ml. *yang anaknya lg GTM lsg stres* *pukpuk* *tetap semangaaaaattt* *simak terus yak*
TEXTURE.
Tekstur makanan sangaaaat penting. Anak kan lagi belajar makan, jadi harus bertahap teksturnya sampai bisa jago makan kayak emaknya ;D
Tahapan tekstur ini jangan terlalu cepet, tapi jangan terlalu lambat juga. Waktu mulai makan umur 6bln, kasih bubur kental atau puree. Jgn terlalu encer atau terlalu kental. Patokannya? Kalo MPASI nya ditaro di sendok, sendoknya dimiringin, tu puree/bubur gak lsg tumpah.
Setelah mulai makan beberapa minggu, sampai umur 9bln kasih bubur yg lebih kental atau bubur saring.
Mulai umur 9bln udah bisa dikasih makanan cincang halus, yang penting tidak keras, dan mudah dijumput anak. bagian2 yg sulit dikunyah spt daging sapi.
Mari lanjut.
VARIETY.
Keberagaman makanan adalah kunci gizi seimbang. Karena gak ada satu pun bahan makanan yang mengandung semua gizi.
MPASI boleh dimulai dgn bubur serealia atau puree buah. Gak usah berantem cuma bahas ginian, yang penting, secepatnya kenalkan bahan makanan yang bervariasi. Inget, kebutuhan energi dan
zat gizi lainnya meningkat terus, sedangkan cadangan zat besi menurun drastis di usia 6bln.
Jadi, sejak umur 6bln mulai kenalkan semua variasi makanan: pangan pokok (serealia, ubi2an), buah & sayuran, kacang-kacangan, dan sumber hewani.
Jadi, variasi sama di semua umur (alias sevariatif mungkin), yang berubah cuman tekstur dan jumlah+frekuensi yg meningkat.
ACTIVE/RESPONSIVE.
Pemberian makan secara aktif dan responsif terhadap bayi/ anak. Gak ada lagi yaaaa cerita nyalain tv atau jalan keliling komplek biar anak tinggal mangap dan glek.
Respon anak dengan senyum, jaga eye contact, kata-kata positif yang menyemangati. Suapin pelan-pelan, sabar, ceria, penuh humor. Biar asik gitu loh.
Kasih makanan yang bisa dia pegang (seukuran jari, lunak) jadi dia akan ikut makan sendiri. Lah mainan aja masuk mulut apalagi makanan :P
Jangan ada distraction ya. Biar anak tetap tertarik sama makanannya. Boleh dipangku kalo dia lebih nyaman, tapi jangan gendong jalan-jalan ya :)
Poin penting MPASI terakhir tapi juga yang utama: HYGIENE alias higienis. Pastikan mknan bebas patogen (cuci tangan, pilih mkann segar, simpan+masak dgn baik). pastikan juga MPASI bebas toksin/racun, tdk ada bahan kimia berbahaya, tdk ada tulang/bag.keras yg bs bikin keselek, tdk panas mendidih.
***
Berikut adalah panduan MPASI food combining dari Bapak Wied Harry Apriadji :
Buah segar sebagai makanan pertama bayi
Buah segar menjadi pilihan pertama makanan pemula pendamping ASI. Berbeda dari nasi dan makanan pokok lainnya, buah segar mengandung karbohidrat yang mudah dicerna yaitu gula buah. Kemudahan gula buah dicerna bayi mendekati ASI karena secara alami dilengkapi enzim pencerna. Oleh karena itu, buah digolongkan dalam predigested food atau semidigested food, yaitu makanan yang sudah separuh tercerna.
Sebaiknya bayi usia dini (6-7 bulan) tidak diberi karbohidrat kompleks dalam bentuk nasi dan bahan makanan pokok lain yang tidak mudah dicerna. Lagipula, nasi dan makanan pokok lainnya tidak dilengkapi enzim pencerna pati sebagaimana buah. Pisang adalah satu-satunya buah kaya pati. Oleh karena itu bayi usia dini tidak diberi pisang dalam jumlah banyak (tidak lebih dari 50 gr setiap kali makan) dan diencerkan.
Pada tahap awal pemberian makanan pendamping ASI, anda bisa mengencerkan pure buah lebih cair dari resep. Tambahan cairan bisa lebih banyak dari jumlah jus buah, kemudian secara bertahap kurangi jumlah cairan hingga sesuai resep. Biasanya,bayi perlu menyesuaikan diri selama 4-5 hari * Namun dalam milis Gizi Bayi Balita, Pak Wied pun menjelaskan bahwa pengamatan 4-5 hari itu pengamatan maksimum untuk pemberian/pengenalan 1 jenis makanan baru, sebenarnya cukup 2-3 hari untuk tiap 1 jenis makanan baru. Selain untuk menghindari bosan, pengamatan ada tidaknya reaksi alergi (ruam kulit, muntah, diare) terhadap bahan makanan tertentu pada umumnya muncul dalam 24 jam * Walaupun demikian, patokan ini tidak mutlak karena keterampilan makan setiap bayi tidak sama. Ada bayi yang bisa langsung menyantap pure buah dengan kepekatan seperti resep.
Buah merupakan sumber vitamin C, salah satu jenis vitamin yang penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh bayi. Betakaroten (provitamin A) juga banyak tersimpan dalam buah, terutama buah berwarna merah atau jingga seperti semangka merah, jambu biji merah, dan pepaya. Vitamin C dan betakaroten termasuk antioksidan kuat yang mempercepat pemulihan gangguan kesehatan pada bayi. Avokad berlimpah asam lemak omega 3, salah satu jenis lemak sehat yang baik untuk perkembangan otak bayi dan kecerdasannya. Buah yang aman dikonsumsi bayi sebagai pendamping ASI sbb :
- Jeruk : Jeruk baby, Jeruk orange, jeruk keprok manis
- Jambu biji: Sebaiknya pilih jambu biji merah karena lebih kaya betakaroten
- Pepaya
- Avokad
- Melon: Melon hijau, melon jingga
- Semangka : Semangka merah, semangka kuning
- Apel manis contohnya apel merah Red Delicious
- Pir Manis contohnya pir Yangli
- Pisang: Pisang ambon
- Mangga Manis: Mangga madu,mangga arumanis,mangga manalagi
Gula dan garam
Hindari menambahkan gula ke dalam jus atau pure buah. Biarkan bayi mengenali keragaman cita rasa manis asli buah. Gula mematikan cita rasa dasar buah sehingga bayi tidak memiliki kekayaan perbendaharaan citarasa makanan. Tidak menambahkan gula juga penting untuk melatih kepekaan saraf perasa bayi agar kelak tidak menjadi ketagihan gula dan makanan manis. Selain tidak berguna (karena rasa jus/pure buah sudah manis), gula hanya akan membebani kerja pankreas dan hati (liver) bayi anda.
Nasi & Sayuran, sumber karbohidrat kompleks
Setelah buah-buahan segar, secara bertahap pencernaan bayi diperkenalkan dengan bahan makanan lain, yaitu pati (nasi,kentang,dan makanan pokok lainnya) serta serat (beragam sayur-sayuran). Jika buah mengandung karbohidrat sederhana yang mudah dicerna,beras dan makanan pokok lainnya mengandung karbohidrat kompleks yang proses pencernaaannya lebih rumit. Sayuran juga mengandung serat, salah satu jenis karbohidrat yang tidak tercerna.
Pada tahap awal pengenalan nasi dan sayuran, sebaiknya tidak ditambah protein hewani. Sama seperti makanan pokok, proses pencernaan sumber protein hewani terutama daging sapi dan daging ayam cukup rumit. Oleh karena itu, biarlah bayi mengenai citarasa makanan secara bertahap. Selain itu, agar organ pencernaannya tidak bekerja berat mencerna pati dan protein hewani sekaligus.
Jika pada tahap ini Anda menginginkan tambahan protein dalam makanan bayi, Anda bisa menambahkan sumber protein mudah cerna, yaitu tempe yang dihaluskan. Protein tempe telah diuraikan oleh kapang (jamur) tempe menjadi asam amino sederhana yang lebih mudah dicerna dan diserap tubuh bayi. Kelebihan lain tempe mengandung zat antidiare.
Selain menjadi sumber serat, sayuran merupakan pemasok beragam mineral dan vitamin. Sayuran berlimpah zat besi, kalsium dan betakaroten yang merupakan zat-zat gizi yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Manfaat utama serat adalah membantu membuang kotoran kaya zat-zat sampah yang bisa membahayakan kesehatan. Asupan sayuran juga menyumbang kecukupan serat yang penting untuk pertumbuhan bakteri-bakteri baik dalam usus bayi. Walaupun serat sayuran penting untuk bayi, sebaiknya sayuran dipilih yang tidak mengandung serat berlebihan.
Lazimnya, nasi dan makanan pokok lain serta sayuran diberikan pada bayi setelah berusia 7 bulan. Berikut ini makanan pokok yang dapat diberikan pada bayi :
Makanan sumber pati
- Nasi: beras merah,beras putih (utk beras merah harus direndam 4jam sebelum dimasak)
- Kentang
- Ubi jalar: Ubi jalar merah, ubi jalar ungu
- Singkong: Singkong mentega/kuning
- Jagung segar: Jagung manis, jagung biasa
- Makaroni: Makaroni elbow / bengkok mini
- Mi kering: Pilih kualitas bagus tanpa pewarna (sebaiknya dari produsen terpercaya)
- Havermut : quick cooking oats
- Roti :Sebaiknya pilih roti wholewheat (roti gandum)
- Labu kuning : Labu kuning biasa, labu kuning jepang (kabocha)
Sayuran yang aman diberikan pada bayi
- Bayam (merah ataupun hijau)
- Kangkung: Kangkung akar/kangkung cabut muda
- Wortel
- Tomat : Tomat merah
- Brokoli
- Kembang kol
- Buncis: Buncis muda atau buncis baby
- Kacang polong segar/beku
Makanan hewani & polong-polongan, sumber protein
Bahan makanan sumber protein baik yang hewani maupun nabati diperkenalkan paling akhir (setelah bayi benar-benar terampil makan). Biasanya, makanan ini diberikan setelah bayi berusia 8 bulan. Awalnya berupa bubur saring. Selanjutnya, bayi diberi nasi tim setelah berusia 9 bulan dan sudah tumbuh gigi. Jika setelah 9 bulan bayi Anda belum tumbuh gigi, lanjutkan pemberian bubur saringnya.
Menginjak usia 8 bulan, organ pencernaan bayi sudah bisa dilatih mencerna makanan yang proses pencernaannya rumit, seperti protein hewani. Dalam kelompok sumber protein hewani hanya yoghurt khusus bayi, yoghurt tawar (plain yoghurt) ---- dalam milis mpasirumahan direkomendasikan merk Yummy ---- , keju alami (natural cheese) dan tempe yang mudah cerna karena kandungan proteinnya sudah dicerna oleh bakteri dan kapang (jamur).
Berikut ini sumber protein yg aman utk bayi
- Telur : Terutama kuning telur
- Hati : Hati ayam, hati sapi
- Daging ikan : Ikan kakap, ikan salmon, ikan gindara,
- Ikan marlin, ikan tenggiri
- Daging ayam: Pilih bagian dada, buang kulit dan lemaknya
- Daging sapi : Pilih yang tidak berlemak dan empuk, yaitu bagian has dalam (sirloin) dan has luar (tenderloin)
- Keju:Pilih keju alami (natural Cheese) yang muda. Kalau susah mencari keju muda, pilih keju yang rendah kadar garamnya, mis merk Prochiz atau Diamond. Itupun tidak diberikan sering, hanya sesekali dalam jumlah sangat sedikit.
- Kacang merah: kacang merah segar, kacang merah kering
- Kacang hijau : Kacang hijau berkulit, kacang hijau kupas (sebaiknya direndam hingga mengembang 4-6 jam)
- Kacang tolo
- Tempe : Pilih tempe segar, hindari yang sudah berbau amoniak (diparut pelan2 menggunakan parutan kelapa, diserut hati-hati sambil ditekan menggunakan serutan keju atau dicincang halus, dimasak hingga empuk)
- Tahu: Pilih tahu putih tanpa pewarna, tanpa bahan pengenyal dan masih baru (bayi sangat sensitif terhadap kerusakan tahu yang mengakibatkan diare)
Jadwal pemberian makanan pendamping ASI
Umur bayi vs Jenis makanan vs Frekuensi pemberian pendamping ASI
- 6-7 bln ASI Sesuka bayi, Pure buah 1-2 kali (dikonsumsi ketika perut kosong agar penyerapan nutrisi optimal, yaitu setelah bangun tidur)
- 7-8 bln ASI Sesuka bayi , Pure buah 1 kali, Bubur lembut 1-2 kali
- 8-9 bln ASI Sesuka bayi, Pure buah 1 kali, Bubur lembut 1 kali, Bubur saring 2 kali
- 9-10 bln ASI Sesuka bayi, Pure buah 1 kali, Bubur Saring 1 kali, Makanan Tim 2 kali
- 10-12 bln ASI Sesuka bayi, Pure buah 1 kali, Makanan tim 3 kali, Makanan selingan 1-2 kali
Sumber:
Apriadji, Wied H. 2006. VARIASI MAKANAN SEHAT BAYI. Jakarta : Puspa Swara
***
Menginjak usia 8 bulan, perkembangan fungsi organ pencernaan bayi semakin sempurna. Oleh karena itu bayi mulai dikenalkan pada makanan dengan gizi seimbang. Berikut adalah komposisi zat gizi bubur saring:
- Makanan sumber karbohidrat kompleks, seperti beras, kentang, makaroni, singkong dan jagung. Diolah sudah tidak lagi dalam bentuk tepung-tepungan seperti dalam bubur lembut, tetapi utuh.
- Makanan sumber protein. Selain protein nabati (kacang-kacangan dan olahannya: kacang merah, tolo, hijau, kedelai, polong, tahu, tempe), si kecil dapat dilatih mencerna protein hewani: ikan (tawar maupun laut), daging , ayam, hati (ayam dan sapi), kuning telur (ayam ras, buras, puyuh).
- Makanan sumber lemak, seperti minyak (zaitun ekstra virgin, jagung, kelapa sawit), santan, margarine (butter). Makanan ini menyumbangkan energi terbesar untuk aktivitasnya.
- Makanan sumber vitamin dan mineral sebagai pelengkap: buah dan sayur
- Bisa juga ditambah rempah yang tidak merangsang pencernaan bayi, seperti: kayu manis, daun salam, seledri, daun jeruk, bawang daun untuk meminimalkan bau dan aroma bahan makanan sumber protein hewani.
Tambahan:
Makroni dan pasta lainnya mengandung gluten yang cukup tinggi, baru dapat dicerna dalam 3 hari 3 malam. Oleh sebab itu sebaiknya pasta tidak sering diberikan.
Sumber:
Khomsan, Ali dkk. 2008. 60 Variasi Bubur Saring Sehat untuk Bayi Usia 8 Bulan ke atas. Jakarta: Pustaka Bunda, hal. 3
***
Naaah, sedikit tapi lumayan mencerahkan kita kan mengenai MPASI. Jangan takut, nanti bayi saya gak kenyang. Atau ada yang berpikiran apa nutrisi yang terkandung dari buah saja sudah cukup untuk bayi saya? yang lebih menohok lagi hah?makan buah aja apa kenyang tu bayiku???
wkwkwkwk. Jangan disamain sama emak nya ya bu. Bayi selama masih ASI, MPASI hanyalah pendukung, bukan yang utama. Jadi biarkan mereka beradaptasi mengenal makanan dengan senang dan bertahap. Itu poin yang paling penting. 'Bertahap'. Agar tidak kaget semua saluran pencernaannya. Dari yang minum asi saja, sekarang sudah mulai mengenal rasa, tekstur dan jenis makanan yang lain.
Sebagai penutup saya. Jadi aliran mana yang Ibu pilih, itu semua tergantung ditangan Ibu. Berikan yang terbaik untuk buah hati. Karena pilihan yang tepat akan menghasilkan hasil yang optimal juga.
Salam sehat penuh cinta
***
Balikpapan, 26 September 2012