Rabu, 19 Maret 2014

Cookies Ubi

Healthy Cookies for baby

No salt, no sugar and additives free. For baby 8mos+

KOmposisi :
Oatmeal
Ubi jalar kuning
kuning telur
Unsalted butter




Karena Yusuf sudah memasuki umur 8 bulan, dan lagi hobi finger food.
Jadilah, saya bikin cemilan untuk Yusuf dan Sarah.

Sarah saya buatkan pancake ubi, sedangkan Yusuf cookies ubi.
Sama-sama no salt no sugar. Rasa manisnya alami dari si ubi kuning itu sendiri.Alhamdulillah laris manis, malah Sarah juga suka si cookies untuk adeknya ini.



Yang ini juga bikinnya cepet banget. Asal campur ublek-ublek, jadi deh.

Komposisi :
Ubi
Yogurt
mocaf
1 butir telur
creamcheese
Unsalted butter

Met nyemil anak-anak mamah! ^^

Minggu, 16 Maret 2014

Peanut roll bread with creamcheese frosting

Gak ada yang doyan cinammon dirumah. Jadilah roti gulung isi kacang ini.
Pake metode water roux. Haha. andalan banget*
Tapi susunya saya ganti yogurt. Gak punya stok susu sekarang dirumah. Karena Sarah gak hobi susu lagi. Yeaaay.. Rasanya enak dan lembut teksturnya. Ditambah haruuuum semerbak keman-mana.






Resepnya andalan water roux ya. Saya kalo udah cocok sama satu resep, udah males duluan nyobain yang lain. Karena resep ini sudah terbukti enak dan tetep empuk walau gak masuk kulkas. Maksimal dua hari deh udah ludess. Makannya diangetin di microwave dulu juga asik.

Oiya, karena stok susu dirumah gak ada. Jadinya saya ganti yogurt rasa strawberry ya. Jadinya harum,enak,lembuuuut banget. 

Bahan untuk Water Roux
25 gr tepung tinggi protein
125 ml susu (yogurt)

Bahan Roti
350 gr tepung protein tinggi
55 gr gula kastor (saya cuma pake 2sdm)
5 gr /1 tsp garam
56 gr / 1 bh telur
7 gr susu bubuk ( saya pake susu bubuk kedelai)
120 gr water roux (dr hasil yg diatas)
125 ml susu (saya pakai yogurt cuma  pakai kurleb 100 ml aja udah pas kalisnya)
5 sd 6 gr ragi instant
30 gr butter (room temperature)

Bahan filling :
- palm sugar
- kacang tanah yang sudah di sangrai/oven sebentar
- butter

Bahan Frosting :
- 3 sdm creamcheese
- 2 sdm butter
- 1 1/2 sdm gula halus (atau sesuai selera)
- 3 sdm yogurt ( harusnya susu cair,tapi karena gak ada)

Cara membuat water roux
Campur tepung dan air aduk sampai tidak ada gumpalan. Masak dengan diatas api sedang, aduk terus dengan sendok kayu. Begitu terlihat mengental segera angkat adonan dari api, jangan sampai mendidih
Pindahkan kedalam wadah, dinginkan , tutup dan simpan di kulkas sebelum digunakan

Cara membuat roti
Campur semua bahan kering: tepung, susu bubuk, garam, gula dan ragi instant dalam mangkuk. Beri lubang ditengahnya. Campur semua bahan cair : susu, telur dan water roux, kemudian masukkan kedalam bahan kering. Mix/uleni hingga setengah elastis baru masukkan butter. Teruskan menguleni sampai adonan benar elastis
Tutup adonan dengan plastik wrap diamkan 40 menit. (tergantung cuaca kalo dingin biarkan sampai 1 jam atau lebih )
Kempeskan adonan, bagi masing-masing 40 gr. Kemudian bentangkan adonan di meja kerja yang sudah dibubuhi tepung sedikit.

Bentangkan adonan,gilas dengan rolling, lalu bubuhkan butter diatasnya, kemudian palmsugar dan kacang. Lalu gulung melintang pelan-pelan. Dan iris membujur dengan ukuran ketebalan yang sama.

Susun dalam loyang bundar (bongpas) yang sudah diberi kertas roti dan diolesi butter. Susun jangan terlalu rapat. Kemudian diamkan selama kurleb 15-20menit. 

Setelah selesai nyalakan oven dengan suhu 200der

Kemudian oles dengan kuning telur dan susu(saya pake susu yogurt) diatas roti. Oven kurleb 20 menit (tergantung oven) tinggal di intip saja, kalau udah coklat keemasan tinggal keluarkan dari oven. 

Panas-panas, lalu siram dengan Creamcheese yogurt diatasnya. 

Santap selagi hangat, hmmm. Yammii*

Teksturnya kacang yang krenyes-krenyes berpadu dengan manisnya palm sugar. Ditambah creamcheese frosting yang wow. 

Selamat Mencoba. ^^


Kamis, 13 Maret 2014

Semua Ada Waktunya

Ketika disodorkan dengan pertanyaan, Apakah yang akan kalian pilih?
Memilih antara impian dan cinta?
Pertanyaan yang ada dibenak semua kaum hawa didunia ini?
(Setelah membaca tulisan mbak Jivan davincka)


***


Menulis ini, karena saya sadar saya hanyalah wanita biasa. Saya bukan superwoman. Saya tidak bisa membelah diri, saya bukanlah ahli multitasking. Dan jujur, saya hanya wanita dengan segala keterbatasan dan kekurangan.


Ketika banyak teman-teman disekitar saya sukses meraih impian mereka. Sekolah tinggi, punya karier bagus dikantor, usaha yang laris manis. Senang dan bahagia rasanya ikut mendengar cerita mereka.


Pun saya sendiri, memiliki banyak mimpi dan cita-cita yang belum terwujud.


Saya masih berstatus sebagai agen di sebuah asuransi. Katakanlah status saya ini sebagai freelancer. Yang bebas tidak berkantor. Kantor saya dimana-mana. Based di Balikpapan, tapi bisa juga bercabang di Jogja. Namanya juga bisnis keluarga. Banyak yang membantu dan support saya. Alhamdulillah sungguh beruntungnya saya. Walaupun masalah jenjang karier saya masih nol besar. Belum ada apa-apanya dibanding kedua adik saya. Yang sudah mengecap sukses dibidang yang sama.


Memiliki usaha catering makanan sehat anak (MASAGI) baru berumur sebentar. Lalu untuk sementara saya off-kan sejenak. Semenjak hadirnya Yusuf anak kedua saya. Memang usaha saya agak terbengkalai. Mungkin Fanpage nya pun sudah bulukan dan penuh debu. Karena tak terjamah oleh saya.


Hmmm..
Baiklah, saya akan sedikit flash back sebentar.

Saya adalah seorang lulusan sebuah Universitas di Yogyakarta. Fakultas Kehutanan, UGM. Rada gak nyambung ya? Tapi beneran loh, itu memang pilihan saya. Pilihan kedua di SPMB setelah pilihan pertama Arsitek.


Se-geng SMA saya, hanya saya yang lolos di Universitas negeri. Dan mereka juga yang support saya selalu. Bangganya mama dan papa dulu. Walaupun gak ngerti, ini jurusan apa to riiiiiid?? Hehe. Piss pa!


Saya menyelesaikan kuliah S-1 saya selama kurun waktu 4tahun. Dengan IPK diatas 3 walaupun gak cumlaude. Yang penting gak malu-maluin.


Bangganya papa dan mama saat itu. Moment wisuda saya adalah moment membahagiakan sekaligus juga menyesakkan buat saya. Di satu sisi saya sebagai anak sudah menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang diberikan orang tua saya. Namun, pada saat yang bersamaan. Mama saya divonis sakit jantung. Mama tidak hadir mengikuti acara wisuda saya. Hanya papa dan dek Lisa (si bungsu) saja yang datang. Mama tergolek tak berdaya di rumah. Tabung oksigen tak bisa lepas darinya saat sesak napas datang tiba-tiba. Kurus badannya. Ah, nyaris tak tega saya meninggalkannya dirumah saat itu. Ada dek Winny yang menjaganya.


Masih jelas dalam ingatan senyum bahagia mama saat menyambut saya pulang membawa toga. Tangis haru,memeluk erat saya anak sulungnya pulang membawa gelar sarjana. Tapi Allah lebih menyayangi mama pada akhirnya, Ia kembali kepemiliknya, dan meninggalkan saya untuk selama-lamanya.


Dilanjutkan saya bekerja di sebuah Bank di Samarinda. Yep, saya memutuskan untuk merantau. Jauh dari Jogja, mengikuti papa saya yang bertugas di Samarinda.


Disana saya digembleng, untuk tidak menjadi mental cemen. Selamat datang didunia kerja. Setelah Tiga tahun bekerja, saya pun akhirnya berhenti. Karena menikah dan pindah mengikuti suami bertugas di Balikpapan.


Lalu, saya memutuskan untuk berhenti berkarier di Bank Konvensional. Karena saya sudah tak sejalan, dan tidak cocok dengan praktek-praktek didalamnya. Beruntungnya saya dikaruniai anak, Sarah.


Saya masih menggenggam impian yang lain. Saya bekerja di sebuah asuransi. Tercatat sebagai financial consultant. Keren ya namanya? Tapi itu pun tak lama, setelah melahirkan Sarah. Cita-cita saya pun berubah. Sudah tak muluk-muluk menjadi seorang financial consultant yang handal di Balikpapan. Untuk prospek saja saya masih maju-mundur. Walaupun suami sangat mendukung penuh. Susahnya membagi waktu, curi-curi bikin ilustrasi saat Sarah tidur. Yang ada, saya juga ikutan molor.


Kehadiran Sarah tentu menjadi pembelajaran baru buat saya. Banyak membaca, bertanya, trial and error. Kebanyakan sih errornya.hehe.


Menyelami dunia anak, berkutat dengan urusan dapur. Lalu saya pun membuka usaha catering sehat batita. Itung-itung sekalian bikin untuk Sarah. Berjalan lancar, sempat saya membuka Healthy Cooking Class di Balikpapan dan di Jogja. Subhanallah. Peminat dan responnya sungguh tak terduga. Terselip beberapa resep sehat yang saya tularkan ke Ibu-Ibu dan teman sebaya. Mengedukasi kembali memasak makanan sehat untuk anak-anak dirumah. Setidaknya visi dan misi saya berhasil saya sampaikan. Alhamdulillah walau off sejenak, Fanpage nya pun masih terus di kunjungi para Ibu-Ibu.


Saya yang tak punya background memasak. Akhirnya banting stir. Dari yang tak pernah memasak, jadi mau gak mau harus masak. Tuntutan suami dan anak di rumah. Saya pun mulai menyukai dunia memasak, kuliner, dan terakhir food photography.


Dunia baru saya. Me-time nya saya ya di dapur. Mengurus anak. Apalagi ditambah kehadiran, Yusuf. Ah, semakin sayang saya untuk meninggalkan mereka berdua. Walaupun hanya sekejap saja.


Mereka adalah harta yang tak ternilai. Amanah yang diberikan Allah SWT kepada saya. Amanah yang akan dimintai pertanggung jawabannya kelak.


Semua akan ada waktunya, Yah. Begitulah.
Saya cuma manusia biasa. Yang banyak maunya, yang maunya ini itu. Pengen inilah itulah, mau terbang menclok kesana kesitu. Ikut kursus inilah itulah, ikut seminar inilah itulah, baik yang berbau makanan,parenting dan ilmu agama. Toh pada akhirnya saya harus banyak bersabar dan meredam diri.


Saat suami saya sibuk, mosok ya saya juga ikutan sibuk. Lalu bagaimana dengan anak-anak? Masih ada dua malaikat mungil yang butuh perhatian saya. Mereka punya hati, mereka bukan barang yang bisa dititipkan oleh siapapun. Mereka adalah kebanggaan saya kelak.


Bahagia itu simple untuk saya. Kesuksesan suami dan anak-anak itu adalah kebahagiaan yang tak ternilai untuk saya. Kesuksesan juga untuk saya dalam mengantarkan mereka meraih sukses dunia dan akhirat kelak.


'There is a woman behind a success man'. Ada seorang Ibu yang selalu berdoa untuk kesuksesan dan kebahagiaan anak-anaknya. Juga suaminya selalu.


Tak hentinya, tak perlu disuruh, dan tak pernah minta bayaran sepeserpun.

Daaaan, saat saya harus memilih. Impian atau cinta?


Saya memilih cinta. Cinta untuk keluarga saya. Cinta kepada sang Pencipta saya, Cinta kepada suami dan anak-anak saya. Itu saja sudah cukup untuk saya. Bersyukur dengan apa yang saya miliki sekarang.


Biarlah impian saya, saya simpan sementara waktu. Saya akan tetap menggenggamnya kapanpun. Nanti biar waktu yang akan menjawabnya.

Semua ada waktunya.

***

Balikpapan, 12 Maret 2014


Saat melihat kedua anak mungil ini tidur dipelukan saya*


Salam sukses
Ridha (innatikariedha@yahoo.com)

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Minggu, 09 Maret 2014

Salad Buah


Buah-buahan yang disiram dengan saus strawberry yogurt 

isian :
mangga
semangka
pear
apel
nata de coco

saus fla :
strawberry yogurt 100ml
gulapasir
susu kental manis putih
keju cheddar
jeruk lemon diperas 1 sdt
tepung maizena 1-2sdt

Cara : masak fla di panci, terakhir untuk mengentalkan masukkan maizena yang sudah dicampur dengan sedikit yogurt aduk sebentar sampai mendidih dan kental. Simpan di kulkas sebentar. Siram diatas potongan buah. Sajikan dingin dengan parutan keju.

Bikin salad ini jadi setoran untuk monthly event di Pawon Ibu. Alhamdulillah bisa ikut meramaikan. Karena temanya Salad jadi pasti bikinnya mudah dan gak pake ribet. Buah selalu menjadi stok di kulkas. Keluarga di rumah hobi banget makan buah. Tapi Sarah (3y) gak suka mayo pabrikan, jadilah bikin dressing salad sendiri. 

Oiya, itu panen daun mint pertama. Ditanam di pot di rumah tumbuh subur sekali. Alhamdulillah. Gak nyangka loh, ternyata cocok sama cuaca di Balikpapan yang panas. 


Nyam-nyam. Happy weekend all. ^^


Sabtu, 08 Maret 2014

Mentho


Cireng isi ayam bumbu rujak



Ceritanya lagi demam cireng melanda kawasan Balikpapan. Saya penasaran, apa sih kelebihan si cireng ini. Kalo dipikir-pikir, kan biasa banget lah. Cireng aja pake dijual sampe luar kota. Owalaaah, ternyata strategi marketing baru. Rupanya si cireng ini dijodohin sama sambal rujak. Makanya orang-orang pun hebriiing bener.

Baiklah, mari kita coba eksekusi cireng vs sambal rujak. Biar tau dan penasaran saya terobati.

Eh, ternyata beneran enak loh. Cocok banget. Dan kebetulan,saya masih punya sisa daging ayam ang udah direbus, jadilan eksekusi pake isian ayam. Hmmm.. Yammi.

Besoknya, tuksay bawa tenggiri. Langung saya borong. 1kilo cuma daging nya aja loh. Kebayang kan udah gak perlu ribet nge fillet lagi. Pas diliat, eh gede banget, ini kebayang aslinya ikannya seberapa ya. Ditimbang pun 1kg lebih. Alhamdulillah.

Punya stok tenggiri itu enak, hari pertama bikin pempek, trus otak-otak bakar, terakhir baru deh cireng. 

Tapi sayangnya gak sempet kefoto, sibuk banget. Yusuf lagi gak bisa ditinggal lama-lama. Lagi lengket sama mamanya ini. Tumbenan*

Kalo mau ditambahin ikan tenggiri, adonan cirengnya tinggal tambah putih telur 1 biji. 

Keesokannya saya bikin yang versi abang-abang gak pake biang. Enak juga koq. Cuma saya tambahin ikan tenggiri didalamnya. Langsung dicampur kedalam adonan cireng. Wuiih yang ini lebih mantaaap. Cobain deh, bakalan nagih*

Eh malah jadi bingung ya, Okey back to resep. Jadi karena judulnya isi ayam. Resepnya yang isi ayam aja ya. Hoho. Jadi resep cireng isi ayamnya ada dibawah ini yah. Maap kalo ngomongin tenggiri kadang suka lupa daratan sayah. Hihi. ^^

Resep kulitnya saya pake resep mbak Diah Didi. Makasih mbak. Untuk isiannya saya sesuaikan dengan stok dan selera dirumah.

Bahan utama :
150 gram tepung tapioka 
2 batang daun bawang, iris halus

Bahan biang :
50 gram tepung tapioka
2 sendok makan tepung terigu 
100 ml air
4 siung bawang putih, haluskan
1 sendok teh garam secukupnya 
Merica bubuk 1/4 sendok teh
Gula pasir 1/4 sendok teh

Isian :
Bawang bombay iris tipis dadu
Bawang putih 2 siung haluskan
Daging ayam yang sudah di rebus sebentar
Garam
Merica

Sambal rujak :
Kacang goreng 2sdm, haluskan
Air asem jawa 2sdm
Cabe rawit 6-8biji
Gula merah 2 glondongan kecil ( asli gak nimbang sistem kira-kira aja.diicip aja sesuai selera)
Sedikit garam

Isian : tumis semua bahan isian.sisihkan

Cara mengolah biang : Didihkan air, masukkan semua bahan dan bumbu-bumbu. Aduk rata hingga bergumpal dan jadi adonan yang matang.

Campur adonan dengan tepung tapioka dan daun bawang, uleni rata.

Olesi kedua tangan dengan minyak goreng, lalu bentuk cireng sesuai selera. Ambil sedikit adonan diisi dengan isian, kemudian di pipihkan gitu, jadi bentuk bulat tipis.

Goreng di minyak panas hingga matang dan renyah bagian luarnya.

Sambal rujak :
Haluskan/ulek sedikit garam, lalu masukkan cabe rawit ulek, masukkan kacang yang sudah digoreng,masukkan gula merah hingga tercampur rata,terakhir air asam jawa. Icip sesuai selera manis,pedes dan asamnya. Lalu jerang di panci sebentar hingga meletup dan kental. Diamkan.

Sajikan cireng dengan bumbu rujak kacang. Cocol selagi hangat. Nikmat.^^



Jumat, 07 Maret 2014

Cimplung Singkong


Cimplung Singkong

Cemilan berbahan dasar singkong yang konon kabarnya berasal dari daerah Banyumas. Penamaan cimplung ini sendiri mungkin di tiap daerah berbeda-beda. Tapi kenapa saya koq langsung jatuh hati sama si cimplung ini. Dengan alasan, terdengar lucu, unik, nyeleneh, dan membuatnya pun praktis, murah meriah bahan bakunya, dan mudah ditemui.

Saya membuat ini, dalam rangka setoran untuk Kuis HHBF 10rb. Yang diadakan dengan tujuan memajukan kembali resep yang berbahan dasar panganan lokal untuk anak-anak. Aturan mainnya, semua bahan tidak boleh melebihi dari Rp.10.000,- 

Sebenernya susah-susah gamppang yah, karena toh di Balikpapan semua bahan sayur mayur pun harganya berbeda jauh dari di Jawa sana. Tapi kkarena saya udah terlanjur cinta sama HHBF apapun saya jabanin. Challlenge Accepted!! ^^

Kepikiran bikin cemilan yang unik dan murmer. Tapi mendadak saya lagi repot banget. Di rumah lagi ada Painting project. Tukang tiap hari dateng, dan saya butuh ekstra waktu dan tenaga untuk menyiapkan ala kadarnya cemilan, kopi, atau  minum es sirup. Jadi untuk sementara waktu saya gak bebas leluasa kesana kemari. Karena rumah kotooor dimana-mana. Kecuali didalem sih ya. Karena yang lagi di cat cuma bagian luar dan depan saja.






Resep nya :

Bahan :
Singkong
2 ikat daun pandan
air matang
gula merah

Santan :
Kelapa parut
air matang
2 ikat daun pandan
garam
Tepung maizena ( saya tidak pakai)
gula pasir ( saya tidak pakai karena ingin rasa santan yang gurih, dan manis alami)

Cara membuat :

1. Rebus singkong dengan air matang dan masukkan daun pandan, sampai empuk ( gunakan tes tusuk garpu)
2. Bila sudah agak empuk, masukkan gula merah yang sudah disisir kasar.
3. Gunakan api sedang, jangan lupa untuk membolak-balikkan singkong, agar matang merata dan tidak menghindari gosong di dasar panci
4. Bila air sekiranya sudah agak menyusut, matikan api. Sisihkan
5. Buat santan menggunakan kelapa parut yang sudah diperas dengan air matang dan ambil santan kentalnya. 
6. Rebus santan sebentar, masukkan daun pandan dan garam sedikit. Bila tahap ini ingin fla santan yang agak kental masukkan beberapa tepung maizena yang sudah dilarutkan dengan sedikit santan encer/air matang tambahkan gula pasir. ( Saya tidak memakai mengingat budget yang sudah ditentukan)
7. Bila sudah meletup-letup, matikan api.
8. Sajikan cimplung singkong dengan kuah santan. Nikmati selagi hangat,


Kuliner khas Indonesia, banyak ragamnya. Praktis membuatnya bukan?
Kalau bukan kita dan anak cucu kita lalu siapa lagi yang akan mewarikan budaya nusantara negeri sendiri? tssaaaah*

Mari kenalkan kuliner 'ndeso' kepada anak-anak kita. Cimplung minimalis, manfaat maksimalis.
Banyaknya manfaat dari singkong sendiri. Bagus untuk pertumbuhan anak-anak. Mengandung karbohidrat dan serat. 

Selamat Mencoba

***

Balikpapan, 7 Maret 2014